Metil tersier butil eter atau sering disingkat MTBE merupakan bahan kimia yang digunakan dalam industri bahan bakar. MTBE digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar yang digunakan sebagai donor oksigen dan dapat meningkatkan angka oktan. Peningkatan angka oktan pada bensin akan mencegah terjadinya ketukan (knock) dan pemborosan bahan bakar pada kendaraan bermotor.  Pendirian pabrik MTBE bertujuan untuk memenuhi kebutuhan MTBE di dalam negeri dan ekspor ke negara Thailand, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Jepang. Pabrik ini dirancang dengan kapasitas 70.000 ton/tahun. Satu kg produk MTBE 98% membutuhkan 0,63 kg isobutilena dan 0,364 kg metanol. Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2025 di Kawasan Industri Bontang, Kalimantan Timur.

   Proses pembuatan MTBE melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap pembentukan produk, dan tahap pemurnian produk. Tahap persiapan bahan baku bertujuan untuk menyiapkan metanol dan isobutilena sebelum diumpankan ke reaktor. Metanol dari tangki penyimpanan dan recycle bertemu di Tee-101, sedangkan isobutilena dari penyimpanan dan recycle bertemu di Tee-102. Hasil dari Tee-101 dan 102 diumpankan menuju Tee-103, kemudian dinaikkan suhunya agar memenuhi suhu operasi reaktor yaitu pada suhu 60 oC dan tekanan 6 atm. Metanol dan isobutilena kemudian diumpankan menuju reaktor fixed bed dengan katalis Amberlyst15 menghasilkan produk berupa MTBE. Produk kemudian melalui proses pemurnian bertahap menggunakan menara distilasi T-101 dan T-102. Menara distilasi T-101 memisahkan antara isobutilena dan sedikit MTBE sebagai produk atas yang kemudian di-recycle menuju Tee-101, sedangkan MTBE dan metanol sebagai produk bawah. Produk bawah T-101 diumpankan menuju T-102 untuk memisahkan antara MTBE dan metanol. Hasil atas berupa MTBE disimpan di tangka penyimpanan, seangkan hasil bawah berupa metanol di-recycle menuju Tee-102.

   Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air  kebutuhan sebesar 0,099 m3/kg produk, unit pengadaan steam sebesar 2,08 kg/kg produk, unit pengadaan udara tekan sebesar 0,009 m3/kg produk, unit pengadaan listrik sebesar 0,070 kW/kg produk, serta unit pengadaan bahan bakar berupa Industrial Diesel Oil (IDO) 0,035 L/kg produk dan High Speed Diesel (HSD) 0,02 L/kg produk. Pabrik juga didukung dengan laboratorium untuk mengontrol mutu bahan baku, produk, dan air sesuai dengan spesifikasi yang diingikan.

   Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 131 orang yang terdiri atas karyawan shift dan non-shift.

Berdasarkan perhitungan ekonomi diperoleh ROROI sebesar 56,166%, PBP selama 1,51 tahun, DPBP selama 1,767 tahun, DCFROR sebesar 27,51%, BEP sebesar 46,778%, dan SDP 18,432%. Berdasarkan analisis ekonomis, maka pabrik metil tersier butil eter ini dinilai layak untuk didirikan.