Penulis Utama | : | Anggraini Ambarsari |
NIM / NIP | : | S022008007 |
ABSTRAK
Latar Belakang : Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak terutama balita di negara berkembang karena angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Salah satu penyebab diare pada anak adalah efek samping dari penggunaan antibiotik, atau yang dikenal dengan istilah antibiotic-associateddiarrhea (AAD). Bukti penelitian yang dilakukan pada beberapa negara menunjukkan tingginya penggunaan antibiotik pada anak sehingga menempatkan kelompok tersebut pada risiko tinggi mengalami AAD.Probiotik telah menunjukkan efikasi dalam mencegah dan mengobati berbagai kondisi medis, terutama yang melibatkan saluran pencernaan pada anak-anak.
Subjek dan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian systematic review dan meta-analisis. Pengumpulan data didapatkan dari database, yaitu: Google Scholar, PubMed, Scopus dan Science Direct. Penelitian ini di analia menggunakan software RevMan 5.3. Kriteria inklusi yang digunakan full paper bahasa inggris dengan desain Randomized control trial pada tahun 2000-2022. Kata kunci yang digunakan “Probiotic” AND “Antibiotic Associated Antibiotic” AND “Child” AND “Randomized Control Trial”.
Hasil : Sebanyak 9 jurnal dari negaraPolandia, Italia, Korea, Iran dan Australia, dapatdisimpulkanbahwaterdapat pengaruh probiotik terhadap episode diare akibat pemberian antibiotik. Anak yang diberikan probiotik memiliki resiko untuk mengalami episode diare sepertiga kali dibandingkan tidak diberikan probiotik, dan pengaruh tersebut secara statistic signifikan ( RR = 0.32; CI 95% 0.23 hingga 0.44; P<0 xss=removed xss=removed>
Kesimpulan : Probiotik memiliki pengaruh dalam menurunkan kejadian diare akibat antibiotik pada anak.