Perdagangan internasional menyebabkan seluruh negara di dunia semakin mudah terintegrasi antara satu negara dengan negara lainnya. Pemerintah Indonesia membuat kebijakan dengan memberikan fasilitas kawasan berikat yang merupakan fasilitas kepabeanan yang diberikan kepada para pelaku usaha yang produk utamanya berorientasi ekspor. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ketidaksesuaian penerapan administrasi kepabeanan di kawasan berikat terhadap kegiatan ekspor pada PT 888 West Sehati. Selain itu, penelitian juga akan membahas tentang pengaruh yang terjadi atas kasus ketidaksesusaian administrasi kepabeanan terhadap kegiatan ekspor.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitati dimana penilitian dilakukan dengan membaca dan memahami buku-buku referensi, jurnal, surat keputusan, peraturan, dan undang-undang yang berdasarkan kepabeanan fasilitas kawasan berikat. Metode lain yang digunakan penulis adalah deksriptif yaitu mendeskripsikan fakta yang ditemukan selama penelitian untuk merumuskan strategi yang tepat bagi PT 888 West Sehati. Hasil dari penelitian ini yaitu pengaruh ketidaksesuaian administrasi kepabeanan fasilitas kawasan berikat terhadap kegiatan ekspor adalah perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan ekspor dan tertahan oleh petugas bea cukai yang berakibat kerugian pada perusahaan. Saran yang diberikan untuk mengatasi ketidaksesuaian administrasi kepabeanan yaitu menerapkan proses tata laksana kepabeanan sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

International trade causes all countries in the world to be more easily integrated from one country to another. The Indonesian government makes a policy by providing bonded zone facilities, and customs management facilities given to business actors whose main products are export-oriented. This analysis aims to determine the discrepancy in the application of customs management in the bonded zone to export activities at PT 888 West Sehati. In addition, the study will also discuss the effects that occur in cases of non-compliance with customs management on export activities.

The method used in this study uses qualitative analysis where the research is carried out by reading and understanding reference books, journals, decrees, regulations, and laws based on the customs of bonded zone facilities. Another method used by the author is descriptive, namely describing the facts found during the research to formulate the right strategy for PT 888 West Sehati. The result of this research is that the effect of non-conformance in customs management of bonded zone facilities on export activities is that the company cannot carry out export activities and is detained by customs officials which results in losses to the company. The advice given to overcome the discrepancy in customs management is to apply the customs management process according to the regulations set by the Directorate General of Customs and Excise.