Nabila Salsabila. D0318041. 2022. “Art of Body Painting”: Studi Interpretatif Tentang Makna Tato dan Komodifikasi Tato di Surakarta”. Skripsi. Program Studi Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Seni tato kini menjadi lebih mainstream seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Secara historis, tato diasosiasikan dengan perilaku yang mengerikan dan menyimpang seperti orang nakal, preman bahkan kriminal dan sebagainya. Kini tato dimaknai sebagai ekspresi budaya etnik sekaligus ekspresi budaya kontemporer, tato juga dimaknai sebagai identitas dan juga sebagai komoditas. Dengan keberagaman makna tato, tato dianggap telah menjadi budaya populer di masyarakat. Studi ini memiliki tujuan mendeskripsikan serta menginterpretasikan makna-makna tato bagi pengguna tato dan bagaimana pemaknaan tato saat ini di Era kapitalis. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif interpretatif. Studi ini juga menggunakan 3 teori yakni Teori Interaksi Simbolik, Teori Identitas dan Teori Budaya Populer. Informan penelitian ini adalah pengguna tato di Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pemaknaan tato di Surakarta terus mengalami perubahan. Setiap pemaknaan dipengaruhi oleh faktor yang berbeda-beda, faktor internal penyebab pengguna tato menato tubuhnya adalah karena coba-coba atau iseng, dan menyukai seni. Sedangkan faktor eksternalnya adalah solidaritas terhadap komunitas punk. Tato dimaknai sebagai perwujudan dari identitas, ekspresi seni dan keindahan. Terdapat temuan pemaknaan tato yang berkembang pada era Kapitalis, tato memiliki estetika komoditas. Tato merupakan produk komoditas budaya populer yang membangun konstruksi identitas penggunanya.

Kata kunci: Tato; Ekspresi budaya; Identitas; Budaya Populer