×
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pemakaian bahasa Jawa golongan etnia Cina di Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian bahasa yang bersifat kontekstual dan penelitian etnografi. Mengambil sampel di pedalaman (Solo), pesisir (Semarang), Banyumas (Purwokerto), dan Jogya/Solo (Klaten), teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, teknik rekam catata, dan pendokumentasian dengan tape-recorderdan pemotretan. Data yang diambil adalah: (1) ragam bahasa Jawa yang dipakai oleh golongan etnis Cina berdasarkan perbedaan tingkat sosial; (2) campur kode yang terjadi dalam bahasa lisan; dan (3) proses komunikasi antar suku dan dalam suku.
Setelah analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa : (1) Golongan terpelajar dan tingkat sosial tinggi mampu menggunakan bahasa Jawa ngoko, kromo, dan kromo inggil dengan baik, utamanya dalam komunikasi dengan suku Jawa; sedangkan mereka yang tidak terpelajar hanya mampu menggunakan bahasa Jawa ngoko, kromo desa, atau madyo. (2) Campur kode bahasa Jawa dan bahasa Indonesia dipakai dengan lawan tutur suku bangsa Cina sendiri yang lebih rendah kedudukannya, sama, atau dengan lawan tutur lain yang tidak begitu dikenal; untuk orang yang dihormati, mereka kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia sebagai wakil bahasa kromo atau kromo inggil. (3) Proses komunikasi antar suku sebagian besar dengan bahasa Indonesia (bagi yang dihormati), atau bahasa kromo/kromo inggil (terutama di Solo dan Klaten), dan untuk pergaulan pada umumnya menggunakan bahasa Jawa yang campur kode dengan bahasa Indonesia. Untuk daerah Sragen bahasa Jawanya terpengaruh logat Surabaya, sedangkan untuk Purwokerto digunakan logat Banyumasan.