TINDAK TUTUR IMPOSITIF DAN REALISASI KESANTUNANNYA
DALAM PERCAKAPAN DOSEN-MAHASISWA
PADA PERISTIWA BIMBINGAN SKRIPSI
Penulis Utama
:
Suhartono
NIM / NIP
:
T131608003
×ABSTRAK Suhartono. NIM T131608003.2016. Tindak Tutur Impositive dan Realisasi Kesantunannya dalam Percakapan Dosen-Mahasiswa pada Peristiwa Bimbingan Skripsi. Disertasi. Program Doktor Ilmu Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd. (Promotor), Prof. Dr. Sumarlam, M.S. (Co-Promotor I), Dr. Sri Marmanto, M.Hum. (Co-Promotor II). Kajian ini bertujuan meneliti realisasi jenis tindak tutur impositif (TTI), strategi kesantunannya, dan alasan penggunaan strategi kesantunan tertentu dalam kaitannya dengan tata nilai sosial budaya dalam peristiwa tutur bimbingan skripsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik untuk menganalisis data yang diperoleh dari partisipan yang terdiri atas dosen pembimbing dan mahasiswa bimbingan skripsi di perguruan tinggi di Kediri Jawa Timur. Data penelitian dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara.Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan metode pragmatik dengan menggunakan metode cara-tujuan (means-ends),metode heuristik, dan analisis konteks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tindak tutur impositif tersebut berdasarkan daya ilokusinya terbagi menjadi TTI memerintah, TTI melarang, TTI menginstruksikan, TTI meminta, dan TTI bertanya. Di antara kelima TTI tersebut, TTI menyuruh tergolong yang paling produktif. Kelima tindak tutur impositif tersebut diwujudkan dalam bentuk tuturan impositif yang terbagi atas tiga macam satuan tutur, yaitu: satu satuan tutur berupa tuturan inti (TI), dua satuan tutur, meliputi tuturan pembuka dan tuturan inti speech (TD+TI) dan/atau tuturan pendukung dan tuturan inti (TD+TI), dan tiga unit tutur, terdiri atas tuturan pembuka, tuturan inti, dan tuturan pendukung (TB+TI+TD). Dalam hal strategi kesantunan, penutur mewujudkan TTI dengan menggunakan berbagai strategi, seperti: bertutur lugas, kesantunan positif, kesantunan negatif, bertutur samar. Selain itu, temuan lain dalam penelitian ini membuktikan bahwa strategi lain, seperti strategi beralih kode dan strategi dengan menggunakan tuturan fatis juga dilakukan oleh penutur. Di samping itu, berbagai perilaku yang bersumber dari nilai-nilai sosial dasar masyarakat Jawa Timur, secara kultural sangat mempengaruhi perilaku kesantunan berbahasa yang diwujudkan oleh penutur. Kajian ini juga menghasilkan beberapa rekomendasi bagi dosen pembimbing, mahasiswa, institusi, dan penelitian selanjutnya. Dosen disarankan untuk menerapkan prinsip kesantunan Jawa dengan tujuh strateginya yang dirumuskan dalam penelitian ini untuk membangun solidaritas dalam proses pembimbingan skripsi. Sementara itu, mahasiswa juga diharapkan menerapkan prinsip kesantunan dan strategi kesantunan tersebut. Penelitian selanjutnya hendaknya lebih befokus pada temuan jenis-jenis TTI lainnya dan strategi kesantunan lainnya dalam konteks yang berbeda.
×
Penulis Utama
:
Suhartono
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
T131608003
Tahun
:
2022
Judul
:
TINDAK TUTUR IMPOSITIF DAN REALISASI KESANTUNANNYA
DALAM PERCAKAPAN DOSEN-MAHASISWA
PADA PERISTIWA BIMBINGAN SKRIPSI