×
PT. TRUST memberikan pelatihan kerja kepada karyawan divisi produksi dikarenakan munculnya fenomena permasalahan komplain dari beberapa pelanggan akibat sering terdapat barang reject pada orderan yang telah dikirim. Munculnya masalah complain tersebut dikhawatirkan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, baik secara materi maupun non materi. Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelatihan kerja di PT. TRUST dan untuk mengetahui apa saja faktor penyebab penghambat efektivitas pelatihan kerja dari sudut pandang karyawan produksi dan departemen HRGA. Dan objek pada penelitian ini adalah karyawan produksi di PT. TRUST. PT. Tri Usaha Sejahtera Pratama (TRUST).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang menggunakan pendekatan deskriptif dengan cara mengobservasi, menganalisis (membaca , menyimak, membandingkan) data-data yang diperoleh dari PT. TRUST hingga melakukan survey melalui quesioner terhadap karyawan produksi pada PT. TRUST dan melakukan wawancara mendalam terhadap Management departemen HRGA.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa Pelatihan kerja yang dilakukan oleh manajemen PT. TRUST didasari pada kurangnya pengetahuan dan keterampilan karyawan divisi produksi, hal tersebut dibuktikan dengan adanya komplain dari pembeli terhadap produk yang telah dikirim. komplain tersebut berupa karung plastik yang renggang, karung plastik yang kurang bening, kurangnya jumlah lembaran karung pada 1 (satu) bal/pak, dan campurnya karung reject pada bal/pak karung bagus. Kemudian masih terdapat faktor- faktor penghambat dalam pelatihan kerja antara lain: 1) Faktor internal meliputi; suasana ditempat pelatihan yang kurang nyaman, kurangnya respon timbal balik antara pemberi materi dan peserta, durasi pelatihan yang terlalu cepat, dan materi pelatihan yang selalu diulang-ulang. Serta 2) Faktor Eksternal yang meliputi; permasalahan pribadi yang terbawa saat proses pelatihan dan kurangnya motivasi dari dalam diri untuk mengikuti proses pelatihan.
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor internal sangat berpengaruh pada terhambatnya proses pelatihan kerja diperusahaan. Apabila faktor penghambat tersebut dapat diatasi maka proses pelatihan dapat berjalan dengan baik serta ilmu yang diberikan dapat diterima dan diaplikasikan oleh karyawan secara benar. Selanjutnya saran bagi perusahaan agar menambah materi dan variasi pelatihan kerja agar ilmu dan keterampilan karyawan dapat bertambah dan juga karyawan tidak bosan saat diadakan pelatihan kerja. Serta diharapkan perusahaan agar bisa memberikan motivasi dan penguatan karakter bagi karyawan sehingga ketika karyawan mengikuti atas kemauan dan kesadaran sendiri untuk menjadi lebih baik.