Bayam raja merupakan tanaman sayuran sekaligus bahan baku industri olahan makanan dan minuman. Produksi bayam saat ini tidak sebanding dengan permintaan bayam. Permintaan meningkat dikarenakan terus berkembangnya diversifikasi pemanfaatan bayam dan konsumen yang meningkat sejalan dengan bertambahnya penduduk.  Produksi bayam dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi bayam adalah dengan cara intesifikasi lahan produksi yaitu menggunakan pupuk organik. Mayoritas petani bayam masih menggunakan pupuk anorganik untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman. Penggunaan pupuk anorganik dalam jangka panjang dapat berdampak pada turunnya kualitas tanah. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti pupuk anorganik dengan pupuk organik. Pupuk organik yang memiliki ketersediaan hara yang baik adalah pupuk kascing. Pupuk kascing memiliki kandungan unsur hara yang mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif, seperti meningkatkan pertumbuhan daun, batang, dan akar. Penggunaan pupuk kascing dikombinasikan dengan pupuk hayati dengan tujuan menambah mikroorganisme yang dapat menambat unsur hara untuk tanaman.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2020 bertempat di Green House Fakultas Pertanian UNS. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah penggunaan pupuk kascing dengan 4 taraf yaitu 0 ton.ha-1, 5 ton.ha 1,10 ton.ha-1, dan 15 ton.ha-1. Faktor kedua adalah penggunaan pupuk hayati Bioboost dengan 3 taraf yaitu 0 ml.L-1,10 ml.L-1 dan 20 ml.L-1. Penelitian menggunakan 12 perlakuan dan 8 ulangan sehingga terdapat 96 polybag percobaan. Polybag yang digunakan berdiameter 35. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tajuk, bobot kering akar, luas daun, nisbah luas daun, bobot daun khas, nisbah tajuk akar, laju pertumbuhan nisbi, laju asimilasi bersih dan laju pertumbuhan tanaman Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam (Uji F) dengan taraf 5%, jika terdapat beda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5 % untuk melihat perbedaan pengaruh antar perlakuan.
Pemberian kombinasi pupuk kascing dengan pupuk hayati mampu meningatkan luas daun saat 14 HSS, nisbah luas daun saat 14 HSS, nisbah tajuk akar saat 14 HSS, meningkatkan bobot kering akar, luas daun saat 28 HSS, nisbah luas daun saat 28 HSS dan bobot daun khas saat 28 HSS, serta laju asimilasi bersih. Pemberian kombinasi pupuk kascing 15 ton.ha-1 dan pupuk hayati 20 ml.L-1 merupakan perlakuan terbaik pada parameter bobot kering akar, luas daun saat 14 HSS dan bobot daun khas saat 28 HSS. Adapun pemberian pupuk kascing 10 ton.ha-1 merupakan perlakuan yang dapat meningkatkan hasil tanaman bayam raja.