Penelitian ini memiliki tujuan yakni meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan pengetahuan siswa dengan menerapkan model penialaian Assessment for Learning (AfL) dalam pembelajaran Fisika pada materi Momentum Impuls Kelas X IPA SMA. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian tindakan kelas yang tersusun atas dua siklus dengan memodifikasi model Kemmis Mc Taggart serta berkolaboratif antara guru model dan peneliti. Penelitian dilaksanakan di kelas X IPA 8 SMA Negeri 1 Karanganyar yang melibatkan sebanyak 24 siswa. Data terkait kemandirian belajar siswa didapatkan dengan observasi prasiklus, akhir siklus I, serta akhir siklus II terdiri dari wawancara guru model, pengamatan tindakan kelas, dan angket kemandirian belajar untuk siswa kelas X IPA 8 sedangkan untuk data kemampuan pengetahuan siswa diperoleh dari nilai PTS sebagai data prasiklus dan nilai tes kemampuan pengetahuan pada siklus I dan siklus II. Teknik analisis data kualitatif yang dipergunakan yakni model analisis Miles dan Huberman yang melakukan 3 tahap antara lain mereduksi data, melakukan penyajian data, serta menarik simpulan (verifikasi), sementara teknik uji validitas data yaitu teknik tri angulasi data. Simpulan dari penelitian ini yaitu penerapan model penilaian Assessment for Learning yang diterapkan dalam pembelajaran fisika mampu meningkatkan kemandirian belajar siswa dengan ketercapaian kemandirian belajar siswa pada tiap aspek disetiap siklus. Pada tahap pra siklus ketercapaian aspek personal attributes sebesar 50%, aspek processes sebesar 37,5%, dan aspek learning context sebesar 42%. Pada siklus II ketiga aspek tersebut meningkat dengan ketercapaian aspek personal attributes sebesar 67%, aspek processes sebesar 75%, dan aspek learning context sebesar 71% tetapi belum tercapai target penelitian yang diformulasikan. Aspek yang mengalami peningkatan pada siklus II dengan ketercapaian aspek personal attributes sebesar 83%, aspek processes sebesar 87%, dan aspek learning context sebesar 79% dan telah mencapai target penelitian serta mampu meningkatkan kemampuan pengetahuan siswa kelas X IPA 8 SMA Negeri 1 Karanganyar. Hal ini bisa dicermati dari ketercapaian hasil tes kemampuan kognitif siswa di tiap siklus. Pada tahap Prasiklus 58% siswa tuntas dari KKM, pada Siklus I meningkat menjadi 67% siswa yang tuntas dari KKM namun belum mencapai target, dan pada Siklus II persentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan yakni 79% siswa tuntas KKM dan telah mencapai target penelitian.

Kata Kunci : Assessment for Learning (AfL), Momentum Impuls, kemampuan pengetahuan, kemandirian belajar siswa.