Rohmad Azis. K4415053. DAMPAK PENERAPAN SISTEM ZONASI DALAM PENERIMAAN SISWA BARU TERHADAP MANAJEMEN PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA SE-KABUPATEN SLEMAN. (Study Kasus Di SMA 1 Kalasan, SMA  1 Prambanan, SMA 1 Minggir). Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2020

Tujuan Penelitian ini yaitu : (1) Pelaksanaan Sistem Zonasi pada PPDB di Kabupaten Sleman. (2) Pengaruh penerapan sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru terhadap manajemen pembelajaran di SMA Kabupaten Sleman

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif desain studi multi kasus. Peneliti mengkaji suatu lebih dari satu kasus dengan mengumpulkan data di lapangan yang berbentuk data penerimaan peserta didik baru tahun 2017, 2018, 2019, dan manajemen pembelajaran. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen. Validitas data yang digunakan adalah teknik trianggulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis yang interaktif yaitu interaksi tiga komponen (data reduction, data display, dan counclusion drawing/verification) dengan pengumpulan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kebijakan sistem zonasi dalam PPDB di tingkat sekolah menengah di Kabupaten Sleman pertama kali di terapkan pada tahun pelajaran 2018/2019, sudah mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51 tahun 2018 pasal 16, dan instruksi teknis dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 0885 / PERKA / 2019 berdasarkan jarak tempat tinggal peserta didik. (2) pengaruh penerapan  kebijakan sistem zonasi dalam PPDB terhadap manajemen pembelajaran sejarah yaitu adanya perubahan kualitas input peserta didik menjadi lebih beragam. Kemampuan akademik yang berbeda-beda menjadi tantangan bagi guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Sistem zonasi tidak mempengaruhi dalam perencanaan pembelajaran dan masih mengacu pada kurikulum k13, tetapi  ada perbedaan perlakuan terhadap peserta didik yang memiliki kemampuan akademik tinggi dan rendah pada saat kegiatan pembelajaran.