Penulis Utama : Melina Rizka Danawidya Putri
NIM / NIP : B0218041
×

Karya sastra disebut sebagai sebuah fakta kemanusiaan yang bersifat semiologi. Oleh sebab itu sebuah karya memiliki ciri khas yang perlu untuk diketahui. Lirik lagu merupakan sebuah karya sastra yang dapat disejajarkan dengan puisi, dalam lagu tersebut tentu terdapat makna yang ingin disampaikan oleh penciptanya. Enau merupakan salah satu musisi indie yang menyisipkan sebuah kritikan atau sindiran di dalam lagu. Album 337 merupakan album yang dirilis Enau pada tahun 2018 dan memuat enam lagu, tiga di antaranya adalah lagu Krisis Solusi, Horizontal, dan Tanpa Koma. Penelitian ini mengungkapkan (1) makna denotasi, konotasi, dan metabahasa dalam lagu Krisis Solusi, Horizontal, dan Tanpa Koma, dan (2) makna yang terkandung dalam ketiga lagu tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu (1) menemukan makna konotasi, denotasi, dan metabahasa dalam lagu Krisis Solusi, Horizontal, dan Tanpa Koma, dan (2) mendeskripsikan makna yang terkandung dalam lagu Krisis Solusi, Horizontal, dan Tanpa Koma. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teori yang digunakan oleh peneliti adalah teori semiologi Roland Barthes dengan memaknai tanda-tanda dalam lirik lagu secara denotasi sesuai dengan makna kamus, kemudian mendeskripsikan makna konotasi dan metabahasa dengan mempertimbangkan konteks. Data primer dalam penelitian ini berupa kata di setiap bait lagu, sedangkan data sekunder berupa informasi-informasi yang berkaitan dengan lirik lagu tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka yang berkaitan dengan membaca, mengklasifikasikan, dan mencatat. Selanjutnya data disajikan berupa kata-kata dan hasil penelitian dijelaskan secara deskriptif. Makna dalam lirik lagu “Krisis Solusi”, “Horizontal”, dan “Tanpa Koma”diketahui memiliki makna konotasi yang merujuk pada kritik sosial. Melalui analisis makna konotasi dan metabahasa, kritik tersebut dapat terlihat dengan jelas. Kritik tersebut diasumsikan mengkritik perilaku buruk yang terjadi di masyarakat mulai dari pemerintah, selebritas, hingga masyarakat umum. Simpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah makna kritik sosial dari lagu "Krisis Solusi" dan "Horizontal" tersebut dibentuk dengan bahasa sindiran atau satire, sedangkan lagu "Tanpa Koma" ditulis dengan kata-kata yang gamblang. Makna kritikan tersebut merupakan hasil kombinasi dari konotasi-konotasi dan metabahasa yang berkaitan dengan kondisi sosial, budaya, dan politik yang menunjukkan adanya persoalan-persoalan di masyarakat.

×
Penulis Utama : Melina Rizka Danawidya Putri
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : B0218041
Tahun : 2022
Judul : Makna Lirik Lagu dalam Album 337 (2018) Karya Enau: Kajian Semiologi
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2022
Program Studi : S-1 Sastra Indonesia
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Horizontal, konotasi, Krisis Solusi, Tanpa Koma, semiologi
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Murtini, M.S.
Penguji : 1. Dr. Dwi Sussanto, M.Hum.
2. Drs. Albertus Prasojo, M.Sn.
3. Dra. Murtini, M.S.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Ilmu Budaya
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.