Karya seni yang selalu berkembang dan bermunculan membuat penelitian sastra terus ada. Karya seni berupa monolog berbahasa Jawa belum banyak dikembangkan dan dijadikan sebagai salah satu alternatif bahan ajar di kelas. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian sastra yang membahas tentang monolog berbahasa Jawa untuk menghasilkan bahan ajar sebagai alternatif pembelajaran di kelas. Alternatif bahan ajar yang baru akan membuat kesan bahwa ada banyak variasi bahan ajar yang menarik di kelas.
Penelitian ini bertunjuan untuk mendeskripsikan permasalahan sosial naskah monolog Lingsir karya Trisno Santoso, nilai pendidikan naskah monolog Lingsir karya Trisno Santoso, dan relevansi naskah monolog Lingsir karya Trisno Santoso dengan bahan ajar bahasa Jawa di kelas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggunakan data kutipan dan ujaran yang diperoleh dari sumber data dokumen serta informan. Pengambilan data menggunakan teknik Purpose sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen dan wawancara. Teknik uji validitas menggunakan triangulasi teori dan sumber. Teknik analisi data menggunakan model interaktif. Prosedur penelitian meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan.
Hasil penelitian ini berupa permasalahan sosial di naskah Lingsir karya Trisno Santoso yang meliputi kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, masalah generasi muda dalam masyarakat modern, pelanggaran terhadap norma- norma masyarakat (pelacur dan alkoholisme), dan masalah lingkungan hidup, dan nilai pendidikan yang meliputi nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, peduli sosial, dan tanggung jawab, serta relevan sebagai alternatif bahan ajar bahasa Jawa siswa SMA.

Kata Kunci: bahan ajar, monolog, nilai pendidikan, permasalahan sosial