Sintrong merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam kategori sayuran indigenous yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Sintrong memiliki kandungan senyawa-senyawa metabolit sekunder dan dapat dimanfaatkan sebagai lalapan bahkan dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi tanaman sintrong, persebaran agroekologi tanaman sintrong dan mengetahui kondisi agroekologi tanaman sintrong di Kabupaten Karanganyar. Penelitian menggunakan metode eksploratif, yaitu melakukan pra-eksplorasi yang berupa pengumpulan data atau informasi mengenai keberadaan sintrong. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa warna bunga yang ditemukan pada sintrong di lokasi penelitian memiliki dominansi warna merah dan beberapa memiliki warna bunga merah bata. Tinggi tanaman tertinggi yang ditemukan di lokasi penelitian yaitu sebesar 32,7 cm dan tinggi tanaman terendah sebesar 17 cm. Batang pada sintrong di lokasi penelitian memiliki arah tumbuh tegak lurus, memiliki batang yang basah, dan tegak. Daun pada sintrong memiliki tulang daun yang menyirip dan tepi daunnya serrate, serta permukaannya sedikit kasar, pangkalnya tumpul dan berwarna hijau. Habitat persebaran sintrong ditemukan di daerah atau wilayah yang memiliki ketinggian sekitar 409 – 804 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan habitat sintrong telah ditemukan di Desa Bandardawung, Kecamatan Tawangmangu sampai dengan Dukuh Talok, Kecamatan Ngargoyoso dengan jenis tanah grumusol, litosol dan mediteran. Vegetasi yang tumbuh di sekitar pertanaman sintrong terdiri dari beberapa jenis tanaman. Habitus rata-rata ditemukan di tepi jalan dan semak-semak serta beberapa di lahan yang tidak terurus. Sintrong dimanfaatkan sebagai lalapan pada gudangan. Masyarakat biasanya mendapatkan tanaman sintrong dengan cara memetik di lingkungan sekitar.