Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020 sekitar 50,70 juta penduduk berusia 15 tahun ke atas yang bekerja adalah perempuan. Salah satu faktornya adalah ekonomi dan banyaknya kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, sehingga tidak bisa jika hanya mengandalkan pendapatan dari seorang suami. Oleh karena hal tersebut banyak orang tua yang menitipkan anaknya ditempat penitipan anak (daycare) atau bahkan menitipkan mereka ke sekolah TK untuk ikut bermain. Sejak munculnya virus COVID19 dan adanya pandemi ruang lingkup untuk tumbuh kembang dan bermain anak semakin terbatas. Hal ini dikarenakan usia mereka sangat rentan tertular penyakit.Maka diperlukan sebuah ruang yang tidak hanya dapat memfasilitasi anak-anak untuk bermain sekaligus belajar, tetapi juga ruang yang dapat meingkatkan kualitas hidup anak-anak. Sehingga para orang tua juga tetap bisa menjalankan pekerjaan tanpa rasa khawatir berlebih tentang keselamatan anak mereka. Perencanaan desain interior ini didasari oleh observasi serta analisa kebutuhan pada objek perancangan. Diperlukan penyesuaian standar interior pasca pandemi pada daycare dan preshool, hal ini kaitannya dengan menjaga keberlangsungan hidup pengguna. Berdasarkan metodologi tersebut maka dihasilkan Desain Interior Umalas Kids Club, Bali dengan konsep Eco Buddy. Berdasarkan Oxford Dictionary, Eco diartikan sebagai not harming the environment, atau dapat dikatakan ramah lingkungan. Sedangkan Buddy merupakan kata lain berbahasa Inggris dari Friend yang berarti teman. Maka dengan kata lain konsep Eco Buddy memiliki arti Teman Lingkungan.