Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia selama dua dekade terakhir mengalami pertumbuhan yang signifikan. Salah satu cara untuk mempertahankan sebagai eksportir utama adalah dengan mencari negara tujuan alternatif ekspor. Artikel ini menjelaskan faktor-faktor paling penting yang memengaruhi penawaran dan daya saing ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke negara tujuan alternatif ekspor yaitu Belanda, Amerika Serikat, dan Mesir.
Studi ini mengatasi masalah regresi palsu dan data time series non stationer melalui kointegrasi. Penelitian menguji keberadaan hubungan keseimbangan jangka panjang antar variabel dan estimasi dari Error Correction Model (ECM). Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana ekspor minyak kelapa sawit Indonesia mampu berdaya saing di pasar internasional dengan analisis RCA (Revealed Comparative Advantage) dan EPD (Export Product Dynamics).
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan keseimbangan jangka panjang antara variabel. Volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Belanda dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah terhadap Euro dan GDP Belanda. Volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Amerika Serikat dipengaruhi oleh harga domestik dan internasional serta, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar. Volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir dipengaruhi oleh harga internasional, volume produksi domestik, tingkat suku bunga dan nilai tukar Rupiah terhadap Pound Mesir. Pengaruh pada hubungan ini akan valid dan stabil pada periode kointegrasi. Hasil analisis daya saing menunjukkan bahwa ekspor minyak kelapa sawit Indonesia memiliki daya saing yang kuat di pasar tujuan alternatif ekspor Belanda, Amerika Serikat dan Mesir. Hasil analisis EPD menunjukkan bahwa perdagangan minyak kelapa sawit Indonesia ke Belanda, Amerika Serikat dan Mesir masing-masing berada pada kuadran retreat, falling star dan rising star.
Kebijakan menjaga nilai tukar pada level yang tepat perlu dilakukan agar peningkatan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia dapat terjadi. Pemerintah dapat memberikan kebijakan yang sesuai untuk mendukung Mesir yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sebagai salah satu alternatif tujuan ekspor minyak kelapa sawit yang menjanjikan.