Keretakan, spalling, dan pengeroposan adalah kerusakan yang sering terjadi pada beton sehingga beton harus diperbaiki agar tampilan dan masa layan beton menjadi lebih baik. Mortar merupakan jenis material yang cocok untuk perbaikan tersebut. Disisi lain produksi semen pada mortar memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Teknologi geopolimer menjadikan fly ash dibantu dengan alkali aktivator berupa NaOH dan Na2SiO3.5H2O dapat digunakan sebagai pengganti semen. Mortar geopolimer dibuat dengan metode dry mixing sehingga lebih sederhana untuk diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Variasi rasio alkali aktivator yang mengasilkan kuat tekan maksimal. (2) Variasi rasio alkali aktivator yang mengasilkan kuat tarik belah maksimal. (3) Hubungan antara kuat tarik belah dan kuat tekan berdasarkan variasi rasio alkali aktivator. Variasi alkali aktivator yang digunakan sebesar 1:2, 1:2,5, 1:2,7, dan 1:3. Pengujian kuat tekan mengacu pada SNI 1974-2011. Pengujian kuat tarik mengacu pada SNI 2491-2014. Dari hasil penelitian didapatkan (1) Variasi yang menghasilkan kuat tekan maksimal adalah variasi 1:2,7 sebesar 44,864 MPa. (2) Variasi yang menghasilkan kuat tarik belah maksimal adalah variasi 1:2,7 sebesar 3,165 MPa. (3) Besar nilai kuat tarik belah fly ash based geopolymer mortar metode dry mixing adalah 5,8-9?ri kuat tekannya.