Pembelajaran Fisika Menggunakan Model SSCS (Search, Solve, Create, and Share) dan model PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah terhadap hasil belajar peserta didik
Penulis Utama
:
Santi Eka Ambaryani
NIM / NIP
:
S082008012
×ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang diberikan pembelajaran fisika melalui model SSCS dan model PQ4R, 2) perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori tinggi dan rendah, 3) perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang memiliki kemampuan pemecahan masalah pada kategori tinggi dan rendah, 4) interaksi pengaruh antara pembelajaran fisika melalui model SSCS dan model PQ4R ditinjau dari kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar peserta didik, 5) interaksi pengaruh antara pembelajaran fisika melalui model SSCS dan model PQ4R ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar peserta didik, 6) interaksi pengaruh antara kemampuan berpikir kritis dengan kemampuan pemecahan masalah, 7) interaksi pengaruh antara pembelajaran fisika melalui model SSCS dan model PQ4R ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan perlakukan pembelajaran model eksperimen berpendekatan saintifik. Sampel penelitian ditentukan dengan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes berupa postest untuk data hasil belajar peserta didik dan metode non-tes berupa angket untuk data kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Analisis data menggunakan uji Anava. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) peserta didik yang menerapkan model SSCS memiliki hasil belajar lebih tinggi daripada siswa yang menerapkan model PQ4R, (2) peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis tinggi memiliki hasil belajar lebih baik dari peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah, (3) peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi memiliki hasil belajar lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah rendah, (4) peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis tinggi yang menerapkan model SSCS memiliki hasil belajar yang tinggi, (5) peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi yang menerapkan model PQ4R memiliki hasil belajar yang tinggi, (6) peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan pemecahan masalah tinggi akan memiliki hasil belajar yang baik, (7) peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan pemecahan masalah tinggi dengan menerapkan model SSCS dan model PQ4R akan memiliki hasil belajar yang baik secara signifikan.
×
Penulis Utama
:
Santi Eka Ambaryani
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S082008012
Tahun
:
2022
Judul
:
Pembelajaran Fisika Menggunakan Model SSCS (Search, Solve, Create, and Share) dan model PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah terhadap hasil belajar peserta didik
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Fak. KIP - 2022
Program Studi
:
S-2 Pendidikan Fisika
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Pembelajaran Model SSCS, Pembelajaran Model PQ4R, Kemampuan Berpikir Kritis, Kemampuan Pemecahan Masalah, Hasil Belajar