Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan mengenai layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah snowball sampling. Subjek penelitian ini merupakan guru bimbingan dan konseling (guru BK) yang merupakan koordinator bimbingan dan konseling di SMP Negeri 168 Jakarta. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Terdapat tiga tahapan untuk menganalisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan kepada guru BK, wali kelas, dan kepala sekolah SMP Negeri 168 Jakarta.
Tidak ada peran khusus guru BK pada siswa berkebutuhan khusus (ABK). Peran guru BK pada anak berkebutuhan khusus di SMP Negeri 168 Jakarta sama dengan anak yang lainnya, yaitu memberikan bantuan kepada siswa dalam hal bersosialisasi, membantu dalam mencapai prestasi belajar serta membantu dalam pembentukan akhlak dan karakter siswa. Dalam peran ini, seharusnya guru BK dibantu oleh guru pembimbing khusus. Tidak adanya guru pembimbing khusus mengakibatkan guru BK diminta untuk menjalankan peran tersebut untuk menangani langsung siswa ABK.
Guru BK tidak memiliki program BK khusus untuk siswa ABK. Akan tetapi, siswa ABK di SMP 168 Jakarta tetap mendapatkan layanan bimbingan dan konseling yang setara dengan siswa lainnya dan tetap mempertimbangkan kondisi siswa ABK. 
Pemberian layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa berkebutuhan khusus  berhasil menangani siswa berkebutuhan khusus yang  sulit fokus  dengan pemberian materi pelajaran menjadi lebih fokus setelah hasil kerjasama guru BK dan guru mata pelajaran yang mengubah gaya pengajaran menjadi menggunakan media visual yang menarik perhatian siswa berkebutuhan khusus, berkat dilakukan hal tersebut juga berhasil menangani siswa ABK dengan motivasi belajar rendah menjadi lebih minat belajar.