×
Pewarna termasuk dalam bahan tambahan pangan (BTP) untuk meningkatkan daya tarik produk. Pewarna alami yang memiliki potensi antioksidan menjadi keunggulan dalam pemilihan pewarna dibandingkan pewarna sintetis. Variasi warna didapat berdasarkan rancangan campuran terner pewarna alami dari tiga warna primer buah bit, bunga telang, dan rimpang kunyit. Setiap warna pada spektrofotometer UV-Vis menghasilkan spektra campuran dari masing-masing warna tunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil fotometrik dan aktivitas antioksidan dari campuran warna terner buah bit, bunga telang, dan kunyit menggunakan simplex mixture design pada formula Helios® PT. Gujati 59 Utama. Rancangan campuran terner pewarna alami dari kombinasi buah bit, bunga telang, dan rimpang kunyit menggunakan metode simplex mixture design. Campuran warna terner terdiri dari tujuh rancangan dengan proporsi komponen warna yang berbeda. Pembuatan campuran warna dilakukan pada kondisi pH yang disesuaikan dengan formula jamu Helios® yaitu pH 5,5. Kurva kalibrasi dilakukan sebagai langkah standarisasi karena variabilitas kandungan dari pewarna alami. Pengaruh variasi campuran dianalisis profil fotometrik menggunakan software Design Expert dan dihitung luas puncak, serta dianalisis aktivitas antioksidan. Hasil menunjukkan bahwa profil fotometrik campuran pewarna terner buah bit, bunga telang, dan kunyit menghasilkan pita spektra yang identik mengikuti spektra masing-masing warna. Buah bit menghasilkan kontribusi paling besar pada panjang gelombang sekitar 600-500 nm, bunga telang pada 700-600 nm, dan rimpang kunyit pada 500-400 nm. Campuran terner pewarna alami berdasarkan simplex mixture design menghasilkan warna target merah, ungu, dan orange pada formula Helios® PT. Gujati 59 Utama. Aktivitas antioksidan tertinggi pada campuran kombinasi buah bit dan rimpang kunyit sebesar 0,1850 mmol TE/g.