Latar Belakang : Obesitas merupakan salah satu gangguan kesehatan yang memiliki arti penumpukan lemak yang berlebihan. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor pekerjaan, secara khusus adalah sistem pengaturan waktu kerja yang terdiri dari sistem shift dan non-shift. Pada umumnya, pekerja shift lebih berisiko mengalami obesitas dibading pekerja non-shift, dikarenakan bekerja dengan sistem shift dapat menyebabkan ketidaksinkronan antara jam tidur alami dengan siklus siang malam, sehingga berakibat pada ketidakselarasan pada pola bangun tidur dan pola makan. Hal tersebut dapat berujung pada terjadinya obesitas pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kejadian obesitas pekerja pada sistem pembagian waktu kerja.

Metode : Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini merupakan pekerja PT. Iskandartex sebanyak 46 pekerja shift dan 33 pekerja non-shift yang diambil dengan teknik disproportionate stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan timbangan berat badan untuk mengukur berat badan, stature meter untuk mengukur tinggi badan, serta kuesioner untuk mengetahui karakteristik responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t independen.

Hasil : Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 11 orang pekerja shift dari total 46 responden kelompok shift yang mengalami obesitas, sementara itu terdapat 1 orang pekerja non-shift dari total 33 responden kelompok non-shift yang mengalami obesitas. Hasil yang didapat dari uji t independen adalah nilai p sebesar 0,064 (p > 0,05) yang berarti tidak ada perbedaan di antara kedua kelompok sampel.

Simpulan : Tidak terdapat perbedaan kejadian obesitas pekerja pada sistem pengaturan waktu kerja di PT. Iskandartex (p = 0,064).