Alat Monitoring Pajak (AMP) digunakan untuk merekam segala jenis transaksi, registrasi tunai dan penjualan yang dilakukan oleh wajib pajak. Penggunaan alat monitoring pajak merupakan sebuah kebijakan baru yang dilakukan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Banyumas guna memaksimalkan penerimaan pendapatan pajak daerah. Penelitian tugas akhir ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dampak yang diperoleh dari pemasangan alat monitoring pajak pada transaksi pajak restoran. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Banyumas.

      Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemasangan AMP memiliki dampak yang baik terhadap laju pertumbuhan penerimaan restoran X, namun masih belum berdampak pada penerimaan pajak restoran Y. Kebijakan penggunaan AMP masih belum memberikan dampak yang signifikan, meskipun demikian AMP juga  memiliki kelebihan yaitu pemerintah daerah dapat mengawasi dan mengontrol wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya. Menurut wajib pajak, AMP mempermudah wajib pajak dalam perhitungan pajak yang terutang.