Salah satu fenomena yang muncul akibat dampak globalisasi adalah munculnya Korean Wave yang telah familiar dirasakan sejak awal tahun 2000-an di Indonesia, hingga sekarang membuat sebuah budaya baru dimana banyak merchandise diperjualbelikan sebagai salah satu bentuk identitas sebuah grup K-Pop. Dengan kemudahan pembelian merchandise tersebut dan perasaan suka yang menggebu maka dapat menimbulkan perilaku impulsive buying. Selain itu tanpa adanya regulasi diri yang baik perilaku impulsive buying juga dapat terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara celebrity worship dan regulasi diri dengan perilaku impulsive buying pada pembelian merchandise idola oleh penggemar di media sosial Twitter; (2) mengetahui hubungan antara celebrity worship dengan perilaku impulsive buying pada pembelian merchandise idola oleh penggemar di penggemar di media sosial Twitter; (3) hubungan antara regulasi diri dengan perilaku impulsive buying pada pembelian merchandise idola oleh penggemar di penggemar di media sosial Twitter.
Populasi dalam penelitian ini adalah penggemar K-Pop yang aktif menggunakan media sosial Twitter dan pernah melakukan pembelian merchandise idolanya. Teknik sampling yang digunakan yakni purposive  sampling, didapatkan sampel penelitian berjumlah 149 orang. Instrumen yang digunakan yaitu Skala Impulsive Buying (r = 0,745), Skala Celebrity Worship (r = 0,685) dan Skala Regulasi Diri (0,714). Teknik analisis untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan analisis linear berganda.
Berdasarkan hasil uji simultan (F) diketahui bahwa terdapat hubungan antara celebrity worship dan regulasi diri dengan perilaku impulsive buying pada pembelian merchandise idola oleh penggemar di media sosial Twitter dengan nilai F = 10,597 (sig. < 0 xss=removed xss=removed>

Kata kunci: Celebrity worship, impulsive buying, regulasi diri