Penelitian ini mengangkat bahasan tentang pitutur luhur dan nilai filantropi mengingat adanya fenomena degradasi moral generasi bangsa dan melemahnya pemahaman budaya sebagai pandangan hidup. Faktor lain adalah adanya kebutuhan bahan ajar alternatif dalam pembelajaran sastra Jawa di tingkat SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik struktur novel Mbah Lurah; (2) pitutur luhur yang terkandung dalam novel Mbah Lurah; (3) nilai filantropi yang terdapat dalam novel Mbah Lurah, serta relevansinya sebagai bahan ajar bahasa Jawa di SMA.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan struktural. Data yang diperoleh peneliti berupa kata-kata, frasa, klausa, dan kalimat yang berasal dari novel Mbah Lurah karya Bambang Nugroho, dan hasil wawancara guru SMA, siswa SMA, ahli sastra, dan pengarang novel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Validitas data menggunakan triangulasi teori dan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah 1) novel Mbah Lurah memiliki tujuh unsur intrinsik, 2) novel Mbah Lurah mengandung pitutur luhur tentang kepemimpinan, sikap hidup dan kepribadian, tata krama, serta hubungan manusia dengan Tuhan, 3) terdapat delapan nilai filantropi yang terkandung pada novel Mbah Lurah yang dikategorikan menjadi filantropi tradisional dan filantropi modern, dan 4) novel Mbah Lurah relevan bila dijadikan sebuah bahan ajar pada pembelajaran petikan isi teks novel berbahasa Jawa di SMA.

Kata Kunci : unsur intrinsik, pitutur luhur, nilai filantropi, bahan ajar.