Berbagai stigma negatif di masyarakat dan diskriminasi media membuat kelompok homoseksual merasa kesulitan untuk berinteraksi dengan sesamanya, termasuk dalam hal mengungkapkan dan menampilkan presentasi diri. Perkembangan teknologi dan pemanfaatan internet membawa bentuk komunikasi baru yang disebut computer-mediated communication (CMC). Pemanfaatan CMC ini kemudian dijadikan wadah bagi kelompok homoseksual untuk melakukan proses komunikasi dengan teman sesama gaynya. Salah satu bentuk CMC adalah komunikasi melalui aplikasi digital seperti Twitter. Twitter dilihat sebagai media alternatif bagi kelompok homoseksual untuk menunjukkan identitas diri sebagai gay. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dengan empat informan. Selain meneliti pola komunikasi interpersonal antarindividu gay melalui konsep CMC, peneliti juga mengamati proses pengungkapan diri kelompok homoseksual di Twitter. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa interaksi di Twitter memungkinkan individu gay untuk mengekspresikan diri dan membentuk identitas seksual. Selain itu, Twitter juga dapat menjadi media yang tepat dan aman untuk mencari teman dan pasangan sesama gay.

Kata kunci: kelompok homoseksual, computer-mediated communication, Twitter pengungkapan diri.