×
Labu Madu (Cucurbita moshata Duchesne ex Poiret) merupakan salah satu jenis tanaman labu yang memiliki kandungan beta karoten dan aktivitas antioksidan yang tinggi. Pengolahan labu madu menjadi produk tepung dapat mempanjang umur simpan serta memudahkan dalam proses pendistribusian. Pengolahan menjadi tepung melalui proses pengeringan untuk menurunkan kadar air pada labu madu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap karakteristik tepung labu madu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu metode pengeringan (freeze dryer, cabinet dryer, dan vacuum dryer) dengan analisis One Way Anova dan dilanjutkan uji Duncan. Parameter yang diteliti pada penelitian ini yaitu kadar air, beta karoten, aktivitas antioksidan, dan warna. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, didapatkan hasil bahwa metode pengeringan berpengaruh secara signifikan terhadap karakteristik tepung labu madu yang dihasilkan. Perlakuan yang terbaik untuk mengasilkan tepung labu madu yaitu pada pengeringan freeze dryer yang disertai dengan dehidrasi osmosis (kadar air (10,45%), beta karoten (3113,81 µg/g) aktivitas antioksidan (21,54%), nilai L* (79,61), nilai a*(3,62), dan nilai b*(54,53))