×
Beragamnya jenis pelayanan publik berimplikasi pada kompleksitas masalah yang menerpanya, salah satunya yakni profesionalisme aparatur sipil negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengupas pelayanan publik ditinjau dari perspektif profesionalisme aparatur sipil negara dengan bertumpu pada teori profesionalisme yang dibangun oleh Mertins Jr. (dalam Islamy, 1998) yang terdiri dari 4 karakteristik, meliputi : 1). Equality, 2). Equity, 3). Loyality, dan 4). Accountability. Metode penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Sumber data berupa data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui proses observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data diuji dengan triangulasi sumber dan dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik profesionalisme aparatur sipil negara tercermin dari perilaku sebagai berikut : a). Mengaplikasikan teknologi, b). Meningkatkan kompetensi, c). Memberikan kejelasan, d). Menyelesaikan aduan, e). Menjalankan regulasi, f). Melaksanakan koordinasi, g). Mempertanggungjawabkan pekerjaan dan h). Menghindarkan kecurangan. Integritas profesional aparatur sipil negara dihadapkan pada beberapa tantangan seperti : (i). Penguasaan teknologi yang belum merata, (ii). Pemahaman yang belum terbangun, (iii). Pembaharuan sistem dan regulasi yang dinamis, dan (iv). Pertanggungjawaban kinerja yang berlapis. Saran praktis yang hendak penulis sampaikan yakni : (1). Menyusun kerangka kebijakan professional development framework, (2). Mengagendakan program pendidikan dan pelatihan mandiri dengan melibatkan akademisi dan praktisi yang concern di bidang etika administrasi dan pembangunan karakter, dan (3). Menyelenggarakan kegiataan DPMPTSP Goes To School. Selain itu penulis juga menemukan adanya gejala instabilitas stamina, sehingga diperlukan adanya penelitian tindak lanjut yang mengkaji tentang work life balance dalam kehidupan aparatur sipil negara.