Penulis Utama : Yupi Andika Asri
NIM / NIP : H0218071
×

Daerah Tangkapan Air (DTA) Cigumentong terletak di wilayah hulu DAS Citarum tepatnya di dalam kawasan hutan konservasi Taman Buru Masigit Kareumbi yang didominasi oleh penggunaan lahan hutan dan di tengah hutan terdapat pemukiman. Keberadaan pemukiman di tengah hutan ini memicu adanya pembukaan lahan baru atau alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman. Hal ini berpotensi terjadi sedimentasi dan pendangkalan penampang badan air sehingga memicu adanya banjir di hilir serta menurunnya kualitas air sungai. Analisis debit air dan debit sedimen dapat mendukung upaya untuk memaksimalkan fungsi konservasi DAS di wilayah DAS Citarum Hulu agar menurunkan potensi banjir di hilir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit air dan debit sedimen serta persamaan hubungan debit air dan debit sedimen untuk memprediksi debit sedimen di Daerah Tangkapan Air (DTA) Cigumentong, Sub DAS Citarik, DAS Citarum Hulu. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan parameter yang digunakan adalah curah hujan, tinggi muka air, dan konsentrasi sedimen (Total Supended Solid). Analisis konsentrasi sedimen mengacu pada SNI 06-6989.3-2004 tentang cara uji TSS secara gravimetri.

Hasil penelitian menunjukkan Daerah Tangkapan Air (DTA) Cigumentong yang didominasi oleh penggunaan lahan hutan alam 94,27% memiliki fluktuasi debit air harian antara 0,59 m3/s - 1,51 m3/s selama periode pengamatan, dengan rata-rata debit air harian adalah 0,86 m3/s. Debit sedimen harian berfluktuasi antara 0,011 kg/s - 0,143 kg/s, sedangkan rata-rata debit sedimen harian adalah 0,043 kg/s. Debit sedimen harian di Daerah Tangkapan Air (DTA) Cigumentong dapat diduga menggunakan persamaan Qs = 0,0508 Q 1,8612, dimana Qs dalam kg/s dan Q dalam m3/s berdasarkan pengukuran selama Desember 2021 – Februari 2022. Total hasil air (water yield) selama 66 hari dengan curah hujan 1115,65 mm yaitu 4.905.022,45 m3 atau 13.525,31 m3/ha, sedangkan total beban sedimen supensi adalah sebesar 243,74 ton atau 0,672 ton/ha.