Film merupakan salah satu media komunikasi yang dapat menyampaikan pesan secara massive (besar) kepada khalayak luas. Sehingga penulis menilai jika film merupakan media yang efektif  dalam membawa pesan untuk disampaikan kepada audiensnya. Film juga menjadi media yang aktif dalam merepresentasikan kehidupan masyarakat dengan melibatkan tanda-tanda, norma-norma dan unsur budaya pada karakter setiap tokoh dan alur cerita yang dibentuk senatural mungin hingga dapat meyerupai kehidupan nyata. Dengan demikian audiens menjadi mudah untuk memahami isi dan nilai-nilai moral yang terkandung dalam film. “Mulan” merupakan film yang merepresentasikan isu feminisme dan kesetaraan gender pada kehidupan seorang perempuan untuk mendapatkan hak dalam melakukan berbagai jenis pekerjaan di ranah publik.
Penelititian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana makna isu feminisme dan kesetaraan gender yang direpresentasikan dalam film “Mulan”. Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah analisis semiotika Charles Sanders Pierce, yaitu dengan memperhatikan setiap scene terkait isu feminisme dan kesetaraan gender kemudian dianalisis berdasarkan interpretant, objek dan representament. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi massa, teori feminisme, teori tanda dan pemaknaan Charles Sanders Pierce dan film sebagai representasi realitas kehidupan masyarakat yang digunakan sebagai landasan pengetahuan bagi topik penelitian.
Hasil penelitian yang telah penulis lakukan menunjukkan makna feminisme dan kesetaraan gender ditemukan melalui empat kategori tindakan, yaitu kesempatan melakukan pekerjaan di ranah publik, kesempatan bagi perempuan untuk menjadi seorang pemimpin, kebebasan berbicara, kebebasan meraih keinginan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.

Kata Kunci: Film, Semiotika Charles Sanders Pierce, Isu Feminisme dan Kesetaraan Gender