Lutfiah Arfiani. K4418041. PERAN ADAM MALIK DALAM DIPLOMASI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA TAHUN 1966-1977. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2022.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) kondisi politik luar negeri Indonesia tahun 1966-1977, (2) peran Adam Malik dalam diplomasi politik luar negeri Indonesia tahun 1966-1977

Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahap meliputi heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan yaitu sumber primer meliputi surat kabar dan autobiografi Adam Malik serta sumber sekunder yang relevan dengan pembahasan peran Adam Malik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi dokumen meliputi surat kabar pedoman, sinar harapan, kompas, koran algemeen dagblad dan gereformeerd gerinsblad, serta autobiografi Adam Malik serta studi pustaka dari buku, jurnal tentang kegiatan Adam Malik sebagai menteri luar negeri. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data sejarah yang berusaha menghubungkan surat kabar serta buku dan jurnal untuk ditafsirkan. Historiografi adalah tahap akhir penelitian sejarah, menuliskan kondisi politik luar negeri tahun 1966-1977 dan peran Adam Malik dalam diplomasi politik luar negeri Indonesia tahun 1966-1977.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : (1) Indonesia pada tahun 1966-1977 menghadapi permasalahan politik luar negeri yang harus diselesaikan. Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia disebabkan oleh rencana pembentukan federasi Malaysia. Indonesia juga menghadapi permasalahan kerjasama dengan IGGI tahun 1967. Orde lama  meninggalkan permasalahan Irian Barat tahun 1969 yang harus diselesaikan terkait pelaksanaan pepera.  Pada tahun 1970-1973 negara-negara di Asia Tenggara menghadapi kondisi yang tidak aman dikarenakan adanya perang Kamboja dan perang Vietnam. Konflik Timor-Portugis tahun 1974-1977 yang dilatarbelakangi oleh permasalahan dekolonisasi yang dilakukan Portugal. Hal ini menyebabkan partai-partai di Timor-Portugis menentukan kebijakannya sendiri. (2) Adam Malik dalam diplomasi politik luar negeri Indonesia tahun 1966-1977 berperan dalam penyelesaian konfrontasi Indonesia-Malaysia dengan melakukan pertemuan di Bangkok dan menandatangani Perjanjian Bangkok, penyelesaian permasalahan terkait IGGI (Inter-Govermental Group on Indonesia) yang melakukan lobi kepada para pemimpin untuk meneruskan kerjasama dengan IGGI. Adam Malik berperan dalam menjamin keamanan pelaksanaan pepera di Irian Barat. Adam Malik tahun 1970-1973 berperan dalam penyelesaian konflik di negara-negara Asia Tenggara seperti Kamboja dan Vietnam dengan mengadakan konferensi Jakarta tahun 1970 dan menjadi mediator yang menengahi pihak yang berkonflik. Adam Malik dalam diplomasi politik luar negeri Indonesia tahun 1974-1976 berperan dalam penyelesaian konflik Timor-Portugis dengan mengadakan pertemuan penjajakan dengan menteri luar negeri Portugal.