Daniel Nakula Putra. B0417016. 2021. Peran Film Cerita Boneka Si Unyil Sebagai Media Informasi, Edukasi dan Penguatan Nilai Budaya Bangsa Tahun 1979-1993. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang: 1) latar belakang ide Serial Film Serial Si Unyil pada tahun 1979; 2) Film Serial Si Unyil sebagai media edukasi dan informasi bagi masyarakat tahun 1979-1993; 3) Serial Si Unyil sebagai media penguatan identitas budaya bangsa tahun 1979-1993 dan mengungkap penyebab Serial Si Unyil berakhir pada tahun 1993.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 tahapan, yakni Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik sumber (Verifikasi), Interpretasi, dan Historiografi. Penelitian ini memanfaatkan sumber yang sezaman. Penelitian juga menggunakan teori cultural studies  untuk menganalisis Film Serial Si Unyil. Sumber tertulis sezaman seperti dokumen dan  media surat kabar Harian Kompas serta menggunakan majalah, seperti Majalah Tempo. Selain itu, sumber lisan dari para pelaku dan saksi juga menjadi sumber utama dalam penelitian ini. Setelah tahapan pengumpulan sumber selesai, selanjutnya dilakukan kritik sumber eksternal maupun internal, kemudian sumber tersebut dianalisa (intepretasi) lalu pada tahap terakhir adalah historiografi. 

Hasil penelitian menunjukan bahwa, pertama, kondisi perfilman dan pertelevisian Indonesia pada tahun 1970-an menunjukan bahwa tidak ada tanyangan lokal bagi anak-anak, maka tahun 1979 atas inisiatif dari G. Dwipayana, PPFN membuat serial sandiwara boneka Si Unyil yang akan ditanyangakan di TVRI pada 5 April 1981. Kedua,berdasarkan hasil analisa menggunakan teori Cultural Studies, Film Si Unyil berperan sebagai media edukasi dan informasi guna menanamkan nilai-nilai P-4 kepada generasi muda serta menjadi media penguat identitas bangsa. Ketiga, kepopuleran Si Unyil pada tahun  1980-an menunjukan sikap penerimaan dari masyarakat, namun pada akhirnya serial ini berakhir pada tahun 1993 dan sempat berhenti di tahun 1992.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah film serial boneka Si Unyil diciptakan untuk menjadi tontonan bagi anak-anak Indonesia yang dibangun dari sosial kultur masyarakat desa. Film ini difungsikan sebagai media edukasi bagi anak-anak agar memiliki kepribadian luhur yang berdasarkan Pancasila, dan berfungsi sebagai media informasi bagi masyarakat tentang program-program pemerintah, serta berfungsi sebagai media penguatan budaya lokal. Film ini diterima begitu baik di masyarakat Indonesia hingga muncul produk suvenirnya yang digemari anak-anak. Sayangnya, Si Unyil harus berhenti produksi pada tahun 1993 karena kekurangan dana.