Nurliana Umi Widyastuti. H0418058. 2022. Studi Evaluatif Pelaksanaan Program Gerakan Tanam Cabai di Desa Gembong Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan. Dibimbing oleh Dr. Sapja Anantanyu, S.P., M.Si. dan Eksa Rusdiyana, S.P., M.Sc. Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi dan tingkat konsumsi cenderung meningkat setiap tahunnya. Kementerian Pertanian mencanangkan sebuah program untuk pengembangan komoditas hortikultura salah satunya melalui program 1001 kampung hortikultura. Salah satu desa pelaksana program yaitu di Desa Gembong, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan dengan komoditas yang dikembangkan yaitu cabai sehingga dinamakan program gerakan tanam cabai. Program ini telah berjalan satu tahun, namun keberjalanan program perlu ditinjau sebagai bahan evaluasi agar kesejahteraan petani dapat terwujud dan pengembangan kawasan penyangga cabai dapat berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan gambaran program gerakan tanam cabai di Desa Gembong, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan (2) menganalisis evaluasi pelaksanaan program gerakan tanam cabai ditinjau dari aspek context, input, process, dan product, (3) mengidenifikasi dampak program gerakan tanam cabai di Desa Gembong Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan.

Metode dasar penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Lokasi penelitian di Desa Gembong, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan. Metode penentuan informan secara purposive dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data secara wawancara mendalam, observasi moderat, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program sudah berjalan satu tahun dan terdapat peningkatan partisipasi petani dalam menanam cabai dari 11 petani menjadi 24 petani. Evaluasi aspek context meliputi adanya kesesuaian agroekosistem dan petani pelaksana program. Evaluasi aspek input meliputi pengelolaan dana dikelola baik oleh gapoktan, sarana dan prasarana tersedia lengkap, peran penyuluh sebagai pendamping masih perlu ditingkatkan. Evaluasi aspek process meliputi analisis kebutuhan lokasi sesuai, minimnya sosialisasi program, minimnya partisipasi petani saat koordinasi gapoktan, persiapan program sudah berjalan dengan baik. Petani sudah melaksanakan budidaya cabai sesuai alur namun petani masih belum melakukan persemaian benih sendiri dan belum menerapkan pengendalian hama terpadu berbasis ramah lingkungan. Evaluasi aspek product meliputi adanya peningkatan partisipasi petani, reaksi petani menunjukkan respon positif dan respon negatif, terdapat perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani terkait budidaya cabai, serta petani melakukan penanaman cabai berkelanjutan. Dampak program gerakan tanam cabai meliputi peningkatan pendapatan, meningkatnya interaksi sosial antar petani, meningkatkanya komunikasi internal dan eksternal petani, serta munculnya social learning.