Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 mencanangkan program Sekolah Penggerak untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas dan merata. Pada pelaksanaannya, siswa masih cenderung individualis dalam penyelesaian pembelajaran. Nilai kepedulian dan kerjasama cenderung rendah. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kreativitas guru dalam memanfaatkan berbagai konten dalam media internet untuk pembelajaran. Selain itu kemampuan mengingat dan berfikir siswa masih tergolong rendah. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan antara tingkat kreativitas guru dalam pembelajaran dengan tingkat gotong royong siswa dalam penggunaan e-literasi melalui tingkat kapasitas belajar pada siswa kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian penelitian eksplanatoris. Populasi dalam penelitian sebanyak 432 siswa, adapun sampel yang diambil berdasarkan tabel Arkin dan Colten dengan interval kepercayaan 93% dan Standart Erorr 0,07 sebesar 83 sampel. Teknik sampling yang dilakukan menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner via google form. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kreativitas guru dalam pembelajaran dengan tingkat gotong royong siswa dalam penggunaan eliterasi melalui tingkat kapasitas belajar pada siswa.