Transportasi merupakan salah satu sarana penting dalam pengembangan suatu wilayah terutama dalam mendukung perekonomian dan pergerakan masyarakat. Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang sedang berkembang sehingga memerlukan sektor transportasi yang memadai untuk memudahkan perpindahan masyarakat. Batik Solo Trans (BST) merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Surakarta untuk menyediakan layanan angkutan umum bagi masyarakat. Pada penelitian ini, dilakukan analisis potensi demand, ability to pay (ATP) dan willingness to pay (WTP) dari BST koridor 6 pada sektor instansi swasta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah potensi demand, nilai ATP dan WTP, serta desain tarif dari BST koridor 6 pada sektor instansi swasta.

Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, serta menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survei kuesioner yang dibagikan kepada pegawai instansi swasta di sepanjang rute pelayanan BST koridor 6. Data sekunder diperoleh dari beberapa sumber yang telah tersedia, seperti jadwal dan rute operasional BST dari PT BST dan TGM Kota Surakarta, serta jumlah populasi pegawai dari tiap instansi swasta yang disurvei. 

Berdasarkan penelitian, diperoleh total jumlah populasi pegawai instansi swasta sebanyak 714 orang, dengan distribusi 514 orang yang tertarik menggunakan BST dan 200 orang yang tidak ingin menggunakan BST. Distribusi potensi demand dari 514 orang yang tertarik adalah 150 orang sudah menggunakan BST dan 364 orang akan menggunakan BST. Selain itu, diperoleh nilai ATP sebesar Rp6.868.67 dan nilai WTP sebesar Rp2.996,94. Desain tarif yang diperoleh adalah nilai ATP lebih dari tarif sebelumnya dan nilai WTP kurang dari tarif sebelumnya, sehingga dapat dikatakan bahwa pegawai swasta masih memiliki kemampuan untuk membayar tarif BST sebelumnya meski kemauan membayar jasa BST yang masih rendah.