Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kesadaran politik di kalangan mahasiswa FKIP UNS, dan (2) mengetahui efektivitas media sosial Twitter dalam peningkatan kesadaran politik mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan dan sumber data pada penelitian ini meliputi wawancara yang dilakukan pada dosen Pendidikan Kewarganegaraan dan mahasiswa FKIP UNS, observasi mengenai aktivitas mahasiswa di Twitter, serta studi dokumen terhadap dokumentasi terkait. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purpossive sampling dan snowball sampling. Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi metode dan triangulasi data. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data interaktif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kesadaran politik di kalangan mahasiswa FKIP UNS masih rendah. Kesadaran akan hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warga negara berada pada kategori sedang, kesadaran akan perlunya pemerintah yang legitimate/sah berada pada kategori sedang, kesadaran akan perlunya mengikuti perkembangan politik berada pada kategori sedang, dan kesadaran akan perlunya mengikuti kegiatan politik berada pada kategori rendah.  Meskipun pendidikan politik telah dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencapai kesadaran politik, kurangnya kepercayaan dan ketertarikan mahasiswa terhadap politik yang dibarengi dengan hoax terutama di masa pandemi yang serba online membuat mahasiswa enggan untuk berpolitik.. Kedua, media sosial Twitter efektif dalam peningkatan kesadaran politik mahasiswa. Twitter mampu meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warga negara, kesadaran akan pentingnya untuk mengikuti perkembangan politik, serta kesadaran untuk memiliki pemerintahan yang legitimate atau sah. Peningkatan tersebut didukung dengan adanya fitur timeline, retweet, follow, dan like yang digunakan mahasiswa untuk memahami isu yang tengah terjadi, mencari berita dan juga topik mengenai politik. Meskipun begitu, Twitter belum efektif dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk aktif menyuarakan pendapat dan mengikuti kegiatan politik.