ABSTRAK

Nike Yulia Ningrum. K4215040. DINAMIKA KEPRIBADIAN TOKOH DALAM NOVEL GEMPOL KARYA TULUS SETIYADI DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA JAWA DI SMA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2022. 

Novel merupakan salah satu wujud karya sastra. Penelitian ini mengkaji novel berbahasa Jawa yang berjudul Gempol dengan kajian dinamika kepribadian, dengan tujuan diharapkan mampu meningkatkan karakter peserta didik melalui kondisi psikologi yang ada dalam novel tersebut, serta mengenalkan referensi baru novel  berbahasa Jawa ke peserta didik, melalui pembelajaran apresiasi sastra dalam mata pelajaran muatan lokal bahasa Jawa.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Gempol karya Tulus Setiyadi, (2) mendeskrispkan dinamika kepribadian yang dialami tokoh dalam novel Gempol karya Tulus Setiyadi, dan (3) mengetahui relevansi novel Gempol sebagai bahan ajar di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif sehingga peneliti menjadi instrumen kunci dalam pengumpulan data. Data diperoleh dari dokumen dan wawancara terhadap informan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Validitas data diperoleh melalui triangulasi data atau sumber dan data dianalisis menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Gempol antara lain: (1) bertema tentang kehidupan sosial-ekonomi dan budaya di pedesaan; (2) tokoh utama bernama Sukarti; (3) menggunakan alur maju atau progresif; (4) menggunakan latar tempat, waktu, dan sosial; (5) menggunakan teknik pencitraan pemandangan dan adegan; dan (6) menggunakan gaya bahasa penekanan. Kedua, dinamika kepribadian tokoh dalam novel Gempol cenderung pada naluri kehidupan dengan motif untuk mempertahankan hidup dan mengalami kecemasan terkait masa depan serta bimbang dalam menentukan calon pendamping atau suami. Ketiga, novel Gempol relevan digunakan sebagai bahan ajar di SMA karena sesuai dengan kompetensi dasar, bahasa yang digunakan mudah dipahami, dan cerita yang dekat dengan kehidupan remaja sehingga terdapat amanah cerita yang dapat dipelajari oleh siswa.