Persiapan yang baik diperlukan bagi indonesia guna mencapai puncak manfaat dari bonus demograsi yang diprediksi akan terjadi beberapa tahun kedepan. Salah satunya adalah dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama para remaja. Namun, masalah seperti delinkuensi yang dilakukan oleh remaja di Indonesia masih banyak ditemukan. Peran keluarga menjadi krusial dalam penyiapan SDM yang berkualitas untuk pemanfaatan bonus demografi. Masyarakat Indonesia umumnya masih bergantung pada sosok ibu sebagai pemegang peran pendidikan dan pengasuhan anak, sedangkan ayah hanya berperan sebagai tulang punggung bagi sebuah keluarga. Ayah pada dasarnya memiliki peran penting bagi pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan spiritual anak. Keberadaan komunikasi dalam keluarga juga menjadi hal esensial dalam pertumbuhan kecerdasan anak, karena kecerdasan tumbuh dan terbentuk melalui adanya proses komunikasi. Komunikasi keluarga yang dilakukan secara efektif oleh orang tua, khususnya oleh ayah, akan memberikan manfaat besar dalam keberhasilan pengasuhan dan pendidikan anak di dalam sebuah keluarga. SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo yang merupakan salah satu dari 100 sekolah swasta terbaik di Provinsi Jawa Tengah, menitikberatkan proses pendidikan pada orang tua. Diikuti dengan fasilitas koordinasi yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua menjadikan sekolah tersebut memiliki perbedaan yang dominan dari sekolah lainnya. Berangkat dari permasalahan tersebut, muncul pertanyaan tentang bagaimana pola komunikasi keluarga yang berjalan antara ayah dengan anak terhadap pembentukan kecerdasan spiritual siswa berprestasi di SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan data secara jelas sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Proses analisis dilakukan menggunakan teori Family Communication Pattern Theory oleh Koerner dan Fitzpatrick yang berasumsi bahwa pada dasarnya terdapat dua dimensi utama yang menentukan empat jenis keluarga berdasar pada pola komunikasi yang berjalan di dalam sebuah keluarga. Hasil yang peneliti temukan adalah adanya kesamaan pola komunikasi yang dijalankan oleh keempat keluarga, yaitu tinggi dalam orientasi percakapan juga pada orientasi kepenurutan, yang menghasilkan keempat keluarga tersebut masuk pada klasifikasi tipe keluarga majemuk (consensual). Berdasar pada beberapa penemuan dan penjabaran yang peneliti dapatkan, dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi keluarga yang dijalankan oleh keluarga bertipe majemuk (consensual) menjadi yang paling efektif dalam pembentukan kecerdasan spiritual seorang anak.