×
Kontaminasi logam besi (Fe) pada lingkungan perairan dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Pemantauan adanya logam besi (Fe) di perairan dapat dilakukan menggunakan sensor kimia salah satunya dalam
bentuk membran. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sensor kimia dari membran kitosan terikat silang tripolifosfat (TPP) dengan senyawa pembentuk warna berupa asam tanat sebagai sensor untuk mendeteksi ion Fe2+. Sintesis membran dilakukan dengan metode inversi fasa dan dilakukan karakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR, UV-Vis, dan SEM-EDX. Sintesis membran CTS/TA/TPP menghasilkan membran transparan yang apabila dikontakan dengan larutan ion Fe2+ akan berubah warna menjadi merah keunguan. Hasil analisis gugus fungsi membran CTS/TA/TPP menggunakan FTIR menghasilkan serapan gugus P=O pada bilangan gelombang 1160,23 cm-1 yang menunjukan
keberhasilan ikat silang membran dengan tripolifosfat. Imobilisasi asam tanat pada membran ditunjukan dengan adanya serapan khas gugus C=C dan C=O pada bilangan gelombang 1638,60 cm-1 dan 1703,22 cm-1. Hasil analisis morfologi
menggunakan SEM menunjukan adanya perbedaan antara morfologi membran CTS/TA/TPP sebelum dan sesudah dikontakkan dengan larutan ion Fe2+. Selain itu, analisis EDX menunjukan adanya penambahan persen unsur Fe sebesar 1,43% pada membran setelah dikontakkan dengan larutan ion Fe2+. Hasil analisis panjang gelombang maksimum menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukan absorbansi tertinggi pada panjang gelombang 497,5 nm. Kondisi optimum
membran bekerja pada pH 6 dengan waktu perendaman 5 menit. Membran CTS/TA/TPP mampu mendeteksi ion Fe2+ pada rentang (1-10) ppm dan cukup selektif terhadap ion Fe2+ dari gangguan ion Cd2+, ion Pb2+, dan ion Zn2+.