Rana Salsabila, G0018170, 2022. Pengaruh Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa oleifera, Lam.) Terhadap Tingkat Ekspresi Reseptor ACE2 Ginjal Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Jantan Model Sindrom Metabolik Terinduksi. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang: Perubahan gaya hidup dan pola makan meningkatkan faktor risiko sindrom metabolik (SM) yang mempengaruhi regulasi komponen RAS di ginjal dan meningkatkan produksi Ang II sehingga terjadi peningkatan ACE2. Daun kelor memiliki kandungan senyawa aktif dengan nilai terapeutik sehingga dapat memperbaiki kondisi SM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanolik daun kelor terhadap tingkat ekspresi reseptor ACE2 pada ginjal tikus putih galur Wistar jantan model sindrom metabolik terinduksi.

Metode: Penelitian bersifat eksperimental laboratorik menggunakan 30 ekor tikus wistar jantan yang dibagi ke dalam 5 kelompok (n=6) dengan K1 merupakan kelompok kontrol negative, K2 merupakan kelompok kontrol positive dengan induksi SM, serta K3, K4, dan K5 merupakan kelompok perlakuan dengan induksi SM dan pemberian ekstrak etanolik daun kelor dosis 150, 250, 350 mg/kgBB secara berurutan selama 28 hari. Perhitungan ekspresi ACE2 dilakukan pada sel glomerulus dan tubulus ginjal dengan satuan IDS dan analisis data menggunakan One-Way ANOVA dilanjutkan Uji Post Hoc Tukey-HSD.

Hasil: Rerata IDS glomerulus dan tubulus ginjal diurutkan dari yang tertinggi adalah K2, K5, K4, K3, dan terendah pada K1, dengan hasil uji ANOVA pada K1 terhadap K2 bernilai signifikan (p = 0,000 dengan p<0 xss=removed xss=removed>

Simpulan: Terdapat perbedaan ekspresi ACE2 antar kelompok pada pemberian ekstrak etanolik daun kelor pada ginjal tikus model SM terinduksi. Peningkatan dosis ekstrak etanolik daun kelor dapat meningkatkan ekspresi ACE2 ginjal tikus model SM terinduksi.