ABSTRAK

Raras Arum Wulandari, NIM S231708024. PENGELOLAAN DAN PENCARIAN INFORMASI STUNTING PADA MASYARAKAT PRASEJAHTERA DI KABUPATEN BREBES (Studi Kasus Pengelolaan dan Pencarian Informasi Stunting Pada Masyarakat Prasejahtera di Desa Pagejugan Kabupaten Brebes). 2022. Tesis. Pembimbing I : Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D, Pembimbing II : Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Stunting masih menjadi masalah kesehatan utama pada anak-anak di Indonesia, padahal berbagai cara dan strategi komunikasi telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi angka stunting. Stunting tidak sebatas masalah pendek, kerdil, atau hambatan pertumbuhan secara fisik saja, tetapi juga dapat menjadikan tubuh rentan terhadap penyakit, serta dapat mengancam perkembangan kognitif yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan otak dan produktivitas anak saat dewasa.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan informasi dan perilaku pencarian informasi stunting pada masyarakat, lebih khususnya pada masyarakat prasejahtera di Kabupaten Brebes. Menggunakan metode kualitatif serta pendekatan studi kasus, penelitian ini melibatkan 14 orang ibu-ibu yang memiliki balita di Desa Pagejugan sebagai informan. Adapun kriteria pemilihan informan sudah didiskusikan dengan tenaga kesehatan setempat dan dilakukan dengan teknik purposif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat prasejahtera di Desa Pagejugan mengolah pesan menggunakan rute periferal dengan kemungkinan elaborasi rendah. Tetapi dalam penelitian ini, ditemukan bahwa sebanyak empat dari empat belas informan menggunakan rute sentral dengan kemampuan elaborasi tinggi. Informan dengan kemungkinan elaborasi rendah tidak memiliki motivasi dan kemampuan untuk memikirkan kembali informasi stunting yang mereka terima, tetapi informan dengan kemungkinan elaborasi tinggi memiliki motivasi kuat dan kemampuan untuk menganalisa serta mempertimbangkan kembali informasi yang mereka dapatkan. Untuk perilaku pencarian informasi stunting, masyarakat dengan rute sentral sangat aktif dalam mencari informasi tambahan pada sumber-sumber informasi yang mereka yakini. Sedangkan pada kelompok periferal, mereka sangat pasif dan hanya mengandalkan informasi yang telah tersedia.