Jalan Brigjen Slamet Riyadi pada ruas jalan paling selatan terdapat perubahan arus lalu lintas menjadi contraflow bus lane untuk BST (Bus Solo Trans). Simpang Gendengan merupakan salah satu simpang yang akan dipengaruhi oleh adanya contra flow bus lane tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja Simpang Gendengan pada kondisi eksisting yang menggunakan sistem Fixed Time Controller juga skenario double cycle dan penambahan fase pedestrian guna meningkatkan kinerja simpang dengan kondisi lalu lintas dengan volume tinggi.
Kajian analisis kinerja Simpang Gendengan dilakukan dengan menggunakan program simulasi PTV VISSIM untuk memodelkan kondisi lalu lintas. Base model kemudian divalidasi dan dikalibrasi untuk mendapatkan hasil yang akurat dan mendekati lapangan. Proses kalibrasi dilakukan uji statistik Geoffrey E. Havers (GEH) terhadap arus lalu lintas di lengan-lengan simpang. Pada proses validasi dilakukan uji t terhadap panjang antrian maksimum tiap interval 10 menit dan uji perbedaan relatif terhadap waktu perjalanan. Setelah dikalibrasi dan divalidasi dilakukan pemodelan untuk skenario 1 Sistem Double Cycle untuk memperlancar arus kendaraan karena adanya jalur BST yaitu dilakukan perubahan pada pengaturan waktu siklus dengan menggabungkan dua waktu siklus yang berbeda, dan skenario 2 penambahan fase pedestrian pada waktu siklus double cycle untuk meningkatkan keamanan pejalan kaki ketika menyebrang. Kemudian dilakukan perbandingan antara kondisi eksisting dengan kedua skenario tersebut.
Hasil analisis kinerja kondisi eksisting dapat dikalibrasi dan divalisdasi dengan hasil uji statistik GEH < 5>

Kata kunci: double cycle, kinerja simpang, PTV VISSIM