Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) mendeskripsikan unsur struktural novel yang terkandung dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra; (2) gaya kepemimpinan tokoh utama dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra dengan analisis sosiologi sastra; (3) nilai pendidikan budi pekerti dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra; dan (4) relevansi cerita novel dengan materi ajar bahasa Jawa di SMA.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua jenis yaitu dokumen dan informan. Sumber data jenis dokumen terdiri dari novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra, jurnal, dan buku referensi. Adapun sumber data jenis informan meliputi siswa, guru bahasa Jawa kelas XI, dan ahli sastra bahasa Jawa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan analisis dokumen dan teknik wawancara. Model analisis data menggunakan Miles dan Huberman interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Berdasarkn analisis data yang dilakukan, novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra peneliti mendapatkan empat analisis, yaitu: unsur intrinsik pada novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra yang terdiri atas alur, latar, penikohanan, amanat, dan tema secara keseluruhan tersusun secara runtut, analisis gaya kepemimpinan tokoh utama dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra dengan teori astha brata berfokus pada delapan ajaran astha brata yaitu laku hambeging candra, laku hambeging dahana, laku hambeging kartika, laku hambeging kisma, laku hambeging samirana, laku hambeging samodra, laku hambeging surya, laku hambeging tirta, nilai pendidikan budi pekerti yang terkandung dalam cerita novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra relevan dengan tujuan pembentukan karakter siswa, novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra relevan dengan pembelajaran bahasa Jawa di SMA.

Kata Kunci: unsur struktural, gaya kepemimpinan, nilai pendidikan budi pekerti, pembelajaran bahasa Jawa.