Adek Riyuan Sari K4417004. KESENIAN REYOG PONOROGO SEBAGAI PENGUATAN NILAI KARAKTER DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMAN 2 PONOROGO.  Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Januari 2022.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Nilai karakter yang terdapat dalam kesenian reyog Ponorogo, (2) Implementasi penguatan nilai karakter dari Reyog Ponorogo dalam perencanaan pembelajaran sejarah di SMAN 2 Ponorogo menurut kurikulum 2013.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data berupa informan, dan dokumen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, analisis dokumen. Teknik validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data dilakukan dengan model interaktif, yaitu interaksi antara   pengumpulan data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan secara siklus.

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan: (1) Nilai karakter yang ada dalam kesenian Reyog Ponorogo tertuang pada tarian  seperti: a) tari warok yaitu jujur, baik jujur pada diri sendiri maupun orang lain  (guru atau pelatih); disiplin yaitu tepat waktu dalam setiap kegiatan  (latihan,     persiapan  pementasan);    kerja sama terlihat saat   menampilkan pementasan  b) tari bujang ganong menggambarkan sosok patih muda yang semangat (saat mengikuti latihan rutin,   mempersiapkan pertunjukan); memiliki kecerdasan (cerdas   memahami  tarian yang akan diiringi oleh gendhing atau gamelan tertentu) dan mencintai tanah air,  yaitu ikut melestarikan dan mengembangkan kesenian daerah agar tetap terjaga eksistensinya, c) tari kelana sewandana yang memiliki nilai karakter adil   (tidak membeda-bedakan anggota, sehingga semua anggota diperlakukan sama); tanggung jawab (dapat menjiwai sebuah tarian yang akan diperankan atau bertanggung jawab untuk memainkan alat musik atau gamelan yang akan dimainkan), dan toleransi dalam kelompok konco reyog yang memiliki beragam kepercayaan,  (2) Implementasi penguatan nilai karakter dari reyog Ponorogo dalam perencanaan pembelajaran sejarah di SMAN 2 Ponorogo, guru belum secara eksplisit menyisipkan nilai-nilai karakter yang ada pada kesenian reyog sebagai penguatan nilai karakter secara rinci ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) maka guru tidak dapat mengajarkan nilai-nilai secara optimal karena tidak terencana namun guru memiliki upaya untuk tetap memunculkan nilai-nilai karakter tersebut dengan cara mengaitkan dengan Kompetensi Dasar (KD) serta menjadikan nilai-nilai karakter dari reyog sebagai pengembangan materi pokok.