Cabuk rambak merupakan makanan tradisional khas kota Solo. Isi utama kuliner ini yaitu ketupat yang diletakkan pada daun pisang, kemudian disiram dengan saus wijen kelapa dan disantap dengan karak atau rambak. Cabuk rambak saat ini mulai langka di pasaran karena beberapa faktor, antara lain yaitu jumlah penjual cabuk rambak yang mulai berkurang dan masalah pada mesin penggiling sambal yang digunakan. Selama proses produksi sambal cabuk rambak ditemukan beberapa kekurangan, diantaranya yaitu efisiensi mesin penggiling yang masih kurang, ketersediaan sparepart dan banyak komponen mesin untuk penggiling yang berkarat sehingga kurang aman digunakan untuk makanan. Melihat masalah tersebut kami mencoba melakukan suatu inovasi yaitu membuat mesin penggiling sambal cabuk rambak dengan kapasitas alat 6 kg/jam menggunakan motor listrik sebagai sumber penggerak. Sistem transmisi yang digunakan adalah sistem transmisi sabuk dan puli. Penggilingan menggunakan penggiling tipe screw yang menempel pada pisau penggilas sebagai pendorong bahan sambal pada saat penggilingan bahan. Corong masuk dan corong keluar dilapisi bahan anti karat dan seluruh bagian cover di cat. Mesin penggiling sambal cabuk rambak juga dilengkapi dengan 2 meja yang menyatu dengan cover sebagai tempat meletakkan bahan yang akan digiling dan bahan hasil giling. Dengan ini kami berharap mitra dapat menggunakan mesin penggiling sambal cabuk rambak dengan mudah dan produksi mitra akan lebih terbantu dalam hal kapasitas produksi dan higienitas produk juga dapat terjaga.