×
Padi merupakan bahan makanan pokok utama di Indonesia, meskipun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia, namun produktivitas padi masih terkendala oleh beberapa faktor. Cercospora oryzae merupakan salah satu penyebab penyakit utama yang dapat merusak proses fisiologis padi, yang berimbas pada turunnya hasil produksi, dan kendala yang kedua adalah penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Penyakit padi akibat C. oryzae tergolong sedang, namun jika dibiarkan dapat merusak jaringan tanaman dan mampu menurunkan produktivitas pada tingkat yang kritis. Oleh sebab itu diperlukan pengendalian yang efektif, namun tetap ramah lingkungan. Pengendalian hayati merupakan solusi yang dapat diterapkan, selain secara alami dapat mengatasi C. oryzae, juga aman bagi tanaman dan manusia. Pemanfaatan bakteri filoplan spesifik sebagai agen pengendali hayati terhadap patogen sudah banyak dilakukan, akan tetapi masih diperlukan eksplorasi bakteri filoplan lebih lanjut untuk mengetahui potensi dari setiap bakteri tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.Penelitian dilakukan mulai dari September 2018 sampai Januari 2020. Penelitian dimulai dengan mengisolasi bakteri filoplan dari 3 varietas padi terpilih, mengidentifikasi bakteri secara morfologi, dan menguji daya hambat bakteri filoplan terhadap C. oryzae, dengan metode dual culture dengan 5 kali ulangan. Variabel yang diamati dalam uji ini adalah efektivitas bakteri filoplan dalam menekan pertumbuhan C. oryzae dalam rentang waktu 1 minggu setelah aplikasi.
Isolasi yang telah dilakukan menunjukkan adanya 11 isolat yang memiliki potensi sebagai agen pengendali hayati terhadap C. oryzae. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, presentase hambatan terbesar terhadap C. oryzae sebesar 75,33% yaitu isolat AOS 4IV3(1)B dan hambatan terendah sebesar 31,33% oleh isolat I III BB 1 A