Minat wisatawan mancanegara telah bergeser dari dimensi sightseeing menjadi dimensi tradisional. Perubahan minat wisatawan menjadikan Kota Yogyakarta berusaha mengembangkan Kampung Wisata, salah satunya Kampung Wisata Sosromenduran. Kampung Wisata Sosromenduran mempunyai potensi berupa keberagaman atraksi, kelengkapan fasilitas, dan berlokasi strategis di koridor utama pariwisata kota. Kondisi saat ini menunjukan Kampung Wisata Sosromenduran dengan beragam potensi, masih belum mampu menarik kunjungan wisatawan. Fenomena tersebut menjadi dasar dalam melihat Kampung Wisata Sosromenduran sebagai sebuah produk wisata yang utuh, dengan memperhatikan kondisi penawaran dan permintaan sesuai konsep Integrasi Pariwisata. Komponen Integrasi Pariwisata kemudian dipilih untuk melihat Kesesuaian Kampung Wisata Sosromenduran. Komponen integrasi pariwisata mempunyai 2 faktor utama yaitu faktor fisik terdiri dari daya tarik, komponen pendukung  dan faktor non-fisik terdiri dari pengelolaan, demand conditions, inovasi dan trend. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, dan wawancara terkait pengelolaan Kampung Wisata Sosromenduran. Penelitian diawali dengan identifikasi komponen integrasi kampung wisata dan dilanjutkan dengan analisis kesesuaian Kampung Wisata Sosromenduran menggunakan teknik analisis skoring. Analisis Kesesuaian Kampung Wisata Sosromenduran harus mendapatkan nilai sesuai dari setiap komponen untuk mencapai kesesuaian. Dari hasil analisis dengan 23 indikator, Kampung Wisata Sosromenduran masih belum mencapai kesesuaian ditinjau dari komponen integrasi pariwisata. Masih terdapat indikator yang tidak sesuai dalam komponen pengelolaan dan demand conditions. Belum sesuainya Kampung Wisata Sosromenduran ditinjau dari Komponen Integrasi Pariwisata, menjadikan perlu adanya peningkatan dalam bentuk upaya pengelolaan dan memperhatikan kondisi permintaan di Kampung Wisata Sosromenduran.

Kata kunci : Kampung wisata, komponen integrasi pariwisata, kesesuaian