Penelitian ini berlatar belakang dari terungkapnya bahwa sebuah novel juga mangandung nilai-nilai kearifan budaya lokal Jawa yang kemudian memberikan pengaruh positif bagi pembacanya. Novel Dhalang Mbarang Katresnan karya Tulus Setiyadi sebagai salah satu novel yang memuat kearifan budaya lokal merupakan bagian dari dokumentasi budaya, yang kemudian dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif materi ajar di jenjang SMP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan unsur budaya dan kearifan lokal yang terdapat dalam novel Dhalang Mbarang Katresnan karya Tulus Setiyadi. Kemudian hasil temuan tersebut akan direlevansikan dengan materi pembelajaran di SMP.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan antropologi sastra untuk mengkaji objeknya yang berupa novel dengan judul Dhalang Mbarang Katresnan karya Tulus Setiyadi. Data dalam penelitian ini berupa hasil analisis dokumen dan transkrip hasil wawancara, yang bersumber dari dokumen dan informan. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang antropologi sastra dari perspektif Koentjaraningrat tahun 2009 dan dipadukan dengan teori dari pewrspektif Ratna tentang teknik pengkajian karya sastra tahun 2015.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Dalam novel Dhalang Mbarang Katresnan karya Tulus Setiyadi terdapat tujuh unsur kebudayaan Jawa, (2) Novel Dhalang Mbarang Katresnan karya Tulus Setiyadi juga mengandung kearifan lokal, baik yang berbentuk abstrak (berupa nilai-nilai atau norma) maupun kearifan lokal yang berbentuk konkret (benda yang dapat dilihat), (3) Unsur budaya dan kearifan lokal yang terdapat dalam novel Dhalang Mbarang Katresnan karya Tulus Setiyadi relevan dengan pembelajaran Bahasa Jawa di SMP karena sesuai dengan silabus, serta unsur budaya dan kearifan lokal tersebut dapat menambah pengetahuan siswa tentang keanekaragaman kebudayaan Jawa dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kata kunci: Novel Dhalang Mbarang Katresnan, unsur budaya, kearifan lokal, materi ajar.