Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2022, angka pengangguran Indonesia tercatat sebesar 5,83?ri total penduduk usia kerja sebanyak 208,54 juta. Sebanyak 14?ri total penduduk usia kerja tersebut adalah lulusan perguruan tinggi. Idealnya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula kesempatan untuk memperoleh suatu pekerjaan. Berdasarkan data laporan Tracer Study terhadap alumni lulusan tahun 2020 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret (PTB UNS), keadaan status alumni PTB UNS memperlihatkan kondisi yang cukup baik, yaitu sebesar 64,71% alumni sudah bekerja, 2,94% alumni melanjutkan pendidikan, dan 32,35% alumni belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesiapan kerja mahasiswa akhir PTB UNS baik secara umum maupun ditinjau dari tiap aspek kesiapan kerja, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kesiapan kerja berdasarkan perbedaan angkatan dan jenis kelamin.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Penelitian ini mengadaptasi kuesioner berdasarkan skala kesiapan kerja mahasiswa WRS (The Work Readiness Scale) yang disusun oleh Caballero. Skala kesiapan kerja mahasiswa WRS terdiri atas empat aspek utama, yaitu, kecerdasan sosial (social intelligence), kompetensi kerja (work competence), kemampuan organisasi (organisational acumen), dan karakteristik pribadi (personal characteristics). Sampel dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik stratified random sampling, dengan total 137 mahasiswa angkatan 2016, 2017, dan 2018. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi dan angket (kuesioner). Pengujian validitas angket dalam penelitian ini dilakukan melalui expert judgement dan diuji secara statistik menggunakan uji validitas SPSS. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa akhir PTB UNS termasuk ke dalam kategori kesiapan kerja yang sangat tinggi (31,4%), tinggi (44,5%), cukup (21,9%), rendah (1,5%), dan sangat rendah (0,7%). Apabila ditinjau dari tiap aspek kesiapan kerja, hasil yang diperoleh yaitu mayoritas mahasiswa termasuk kategori sangat tinggi pada aspek karakteristik pribadi (39,4%) dan kompetensi kerja (40,1%), serta termasuk kategori tinggi pada aspek kesadaran organisasi (43,8%) dan aspek kecerdasan sosial (41,6%). Sementara itu, berdasarkan analisis lebih lanjut disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kesiapan kerja berdasarkan perbedaan jenis kelamin dan angkatan. Kesiapan kerja perempuan lebih tinggi daripada laki-laki, sedangkan kesiapan kerja berdasarkan angkatan berturut-turut dari yang paling tinggi adalah angkatan 2016, 2017, dan 2018