Erupsi Gunung Merapi ini dikategorikan sebagai isu kebencanaan yang terjadi di Indonesia. Dimana kebencanaan ini pasti menimbulkan dampak yang merugikan dan mengganggu aktivitas masyarakat yang terdampak. Oleh sebab muncul pengupayaan program Pengurangan Resiko Bencana Erupsi Merapi di Magelang. Adanya Peran Stakeholder yang menjalin mitra lembaga yaitu pemerintah Penanggulangan Bencana Daerah dengan NGO yang dapat dilihat dari adanya program pengurangan resiko bencana ini. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah kualitatif dengan memberikan penjelasan tentang kerjasama yang dilakukan oleh Pujiono Center dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang dalam keterlibatan Pujiono Center di Program Pengurangan Resiko Bencana. Serta dilakukan adanya wawancara Penelitian kepada Pujiono Centre untuk memperoleh data. Dalam pelaksanaan Program PRB yakni Pembentukan Destana di Kabupaten Magelang, BPBD Kabupaten Magelang menggandeng sebuah Organisasi non-Pemerintah yaitu Pujiono Centre. Dengan memiliki tujuan dan fokus yang sama di Program PRB, keduanya saling bersinergi untuk membentuk Destana di berbagai desa di Kabupaten Magelang serta Desa Paseso. Tetapi Program ini merupakan hubungan kontrak, dimana terjalin kerjasama bersifat sementara. Hasil analisis Hubungan Pujiono Centre dengan BPBD Kabupaten Magelang merupakan hubungan yang digambarkan sebagai penyelenggara jasa dan lakon pendamping di masyarakat atau hubungan kemitraan. Pujiono Centre berupaya untuk mencapai hasil (output) yang sesuai dengan tujuan atau target program yang disepakati. Dimana hal tersebut dapat melanggengkan hubungan kemitraan yang baik antara BPBD Kabupaten Magelang dan peran Pujiono Centre sebagai fasilitatornya.

Kata kunci : Pengurangan Resiko Bencana, Stakeholder, NGO, dan Pujiono Centre.