Penulis Utama | : | Nasyita Vivi Amalia |
NIM / NIP | : | S801902006 |
Jumlah IKM batik yang terus bertambah sejalan dengan banyaknya jumlah limbah cair batik yang dihasilkan oleh IKM batik tersebut. Namun sayangnya, kekurangan dari IKM batik di Indonesia adalah pengolahan limbah yang masih buruk. Hal ini berdampak pada menurunnya kualitas air dan tanah di lingkungan sekitar IKM batik. Untuk mengurangi pencemaran limbah, telah didukung dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia mengenai limbah bahan berbahaya dan beracun. Sejalan dengan hal tersebut, para akademisi dan peneliti di Indonesia telah membuat inovasi teknologi alat pengolah limbah batik yang efektif. Namun, teknologi tersebut masih memiliki masalah komersialisasi untuk masuk kedalam uji pasar terkait dengan harga alat dan ketersediaan alat. Sehingga dibutuhkan industri atau pun bisnis yang bisa medukungnya. Suatu bisnis yang baik memerlukan SCND untuk efisiensi biaya pabrikan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan komersialisasi dan mengembangkan model matematis pada sistem jaringan rantai pasok alat pengolah limbah batik. Penelitian dilakukan di tiga kabupaten yaitu Pekalongan, Pemalang dan Tegal untuk mengusulkan lokasi fasilitas yang paling minimal biaya investasinya dan maksimasi keuntungannya. Metode yang digunakan yaitu mix integer linier programming dengan menggunakan software ILOG CPLEX. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu keputusan kelayakan komersialisasi berupa rekomendasi untuk mendirikan fasilitas supplier dengan metode tekno ekonomi seperti, BEP, ROI, PBP, NPV dan IRR. Hasil yang lain yaitu rekomendasi opsi pembayaran yang secara komersial memungkinkan bagi IKM batik dan pengembangan model matematis perancangan jaringan rantai pasok alat pengolah limbah cair batik yang memaksimalkan keuntungan.
Kata Kunci : Alat Pengolah Limbah Cair Batik, Kelayakan Investasi, Mix Integer Linear Programming, Opsi Pembayaran, Supply Chain Network Design