Penulis Utama : Nur Aisyah
NIM / NIP : H0218043
×

Tanah Alfisol merupakan jenis tanah yang banyak tersebar di Indonesia dan sangat berpotensi untuk kegiatan pertanian, namun karena bahan induknya berasal dari batuan kapur menyebabkan kandungan haranya relatif rendah. Jagung merupakan salah satu sumber pakan, di Indonesia kebutuhan jagung sangatlah tinggi diperkirakan tahun 2018 15,5 juta ton sehingga diperlukan upaya intensifikasi guna mencukupi hal tersebut. Pemupukan anorganik dan organik menurut Afandi et al., (2015); Arifin et al., (2017); Fang et al., (2021) dapat meningkatkan kadar hara dan kualitas tanah. Namun terbatasnya referensi penggunaan kombinasi pupuk pada peningkatan kualitas tanah Alfisol, sehingga dilaksanakanlah penelitian ini dengan tujuan mengetahui pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap indeks kualitas tanah serta hubungannya dengan hasil jagung di tanah Alfisol. Penelitian ini dilaksakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UNS di desa Sukosari pada Desember 2020 – Juni 2021 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Parameter tanaman yang digunakan adalah diameter dan panjang tongkol. Serta parameter tanah berupa kadar lengas kering angin, berat volume, berat jenis, porositas, C organik, pH, KTK, KB, P tersedia, K tersedia, dan N total. Analisis data menggunakan Two way Anova dan dilanjutkan uji DMRT pada taraf kepercayaan 95%, uji korelasi pearson, serta uji PCA untuk menghitung nilai Indeks Kualitas Tanah.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik dan anorganik mempengaruhi Indeks Kualitas Tanah Alfisol Jumantono, dengan nilai IKT tertinggi pada perlakuan ½ NPK dan 1 PO sebesar 0,4 kelas 3 harkat sedang, dan IKT terendah adalah perlakuan kontrol dengan nilai 0,3 kelas 4 harkat buruk. Unsur yang berpengaruh tinggi meningkatkan IKT Alfisol diantaranya C organik, KTK, P tersedia, dan N total tanah. Pemberian pupuk juga mempengaruhi hasil produksi jagung, serta hubungan IKT dengan hasil jagung menunjukkan berkorelasi positif dengan hasil jagung tertinggi pada perlakuan 1 NPK + 1 PO sebesar 13,67 ton/ha.